Komparatif.ID, Banda Aceh— Bagi para pecinta alam dan petualangan, Lhok Mata Ie adalah destinasi yang menawarkan pengalaman camping unik dan menyenangkan. Terletak di Ujung Pancu, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Lhok Mata Ie dikelilingi oleh dua bukit tinggi yang memberikan kesan seperti kolam alami di pinggir laut.
Tempat ini menjadi pilihan ideal bagi siapa saja yang ingin melarikan diri dari hiruk-pikuk dan merasakan ketenangan alam.
Perjalanan menuju Lhok Mata Ie dimulai dengan parkir di pemukiman warga sekitar dengan biaya parkir yang terjangkau, hanya sebesar Rp5.000. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama sekitar 30 hingga 40 menit.
Meskipun medan yang ditempuh cukup menantang, dengan tanjakan curam dan turunan yang cukup ekstrem, pemandangan yang menanti di ujung perjalanan akan membuat semua usaha tersebut terasa sepadan.
Suara ombak yang bergemuruh, aroma laut yang segar, serta hamparan pasir putih menyambut para pengunjung yang berhasil mencapai tempat ini.
Setibanya di Lhok Mata Ie, pemandangan air laut yang jernih menjadi suguhan utama. Pasir putih dan terumbu karang yang terlihat jelas di dasar air menambah keindahan tempat ini.
Banyak pengunjung yang tidak sabar untuk segera menceburkan diri ke dalam air, menikmati kesegaran laut sambil snorkeling dan melihat keindahan bawah laut. Bagi mereka yang lebih suka kegiatan darat, duduk santai di atas pasir putih sambil menikmati pemandangan sekitar sudah cukup untuk menghilangkan penat.
Ridwan (34), nelayan lokal yang sering memancing di area tersebut, kini juga menjadi pemandu wisata bagi para pengunjung menceritakan bahwa Lhok Mata Ie dulunya adalah tempat favorit para nelayan untuk memancing.
Sekarang, tempat ini dipenuhi oleh tenda-tenda para pengunjung, terutama di akhir pekan ketika banyak orang datang untuk berkemah. “Saya sering datang ke sini untuk memancing, tapi sekarang tempat ini ramai dengan tenda-tenda anak muda yang ingin menikmati alam,” katanya, Selasa (15/9/2024).
Namun, Ridwan menjelaskan ada aturan ketat mengenai camping, hanya pengunjung pria yang diizinkan menginap di tempat ini. Sementara itu, perempuan hanya diperbolehkan berkunjung pada siang hari hingga sore, dan harus didampingi oleh pemandu setempat demi menjaga keamanan.
Bagi pengunjung yang ingin mencoba pengalaman lebih menantang, tersedia juga opsi menyewa perahu nelayan. Dengan biaya sewa antara Rp200.000 hingga Rp500.000, tergantung pada jumlah pengunjung dan waktu, pengunjung bisa mencapai Lhok Mata Ie tanpa perlu berjalan kaki. Ini menjadi alternatif menarik, terutama bagi yang ingin melihat pemandangan dari sudut berbeda.
Baca juga: Kopiah Riman: Warisan Sultan Iskandar Muda yang Bertahan hingga Kini
Keindahan Alam Lhok Keutapang yang Memesona
Tidak jauh dari Lhok Mata Ie, ada lagi sebuah permata tersembunyi yang menawarkan keindahan alam yang tak kalah menarik, yaitu Lhok Keutapang.
Dengan rute yang sama, perjalanan menuju Lhok Keutapang memerlukan waktu yang sedikit lebih lama, sekitar satu jam perjalanan dengan medan yang lebih curam. Pengunjung harus melewati jalan setapak sempit dan memanjat bebatuan, yang membuat tempat ini menjadi pilihan bagi para petualang.
Setibanya di Lhok Keutapang, pengunjung disuguhi pemandangan pantai yang luas dengan pasir putih yang bersih. Di musim kemarau, padang ilalang hijau yang mengelilingi pantai menciptakan suasana seolah-olah sedang berada di sebuah surga tersembunyi.
Tempat ini menawarkan suasana yang lebih sepi dan tenang, sangat cocok untuk relaksasi atau sekadar menikmati keindahan alam tanpa gangguan. Bagi pengunjung yang datang di hari kerja, Lhok Keutapang memberikan nuansa seperti memiliki pantai pribadi, dengan suara ombak dan kicauan burung yang menambah kedamaian.
Keistimewaan lain dari Lhok Keutapang adalah pemandangan matahari terbit yang memukau. Sinar matahari yang muncul di balik cakrawala memberikan kehangatan pagi yang menyentuh hati.
Menikmati kopi sambil menyaksikan matahari terbit di tepi pantai adalah pengalaman yang tak terlupakan, mengisi semangat untuk menjalani hari dengan penuh energi. Saat senja tiba, langit Lhok Keutapang dihiasi dengan gradasi warna yang memesona. Kicauan burung yang pulang ke sarang dan suara desiran ombak menciptakan simfoni alam yang membawa ketenangan.
Namun, ada hal yang perlu diperhatikan bagi para pengunjung yang ingin berenang di Lhok Keutapang. Ombak di pantai ini dapat sangat kuat dan tak terduga, terutama karena lokasinya yang menghadap laut lepas. Keamanan harus selalu menjadi prioritas agar pengalaman yang didapat tetap positif dan aman.
Lhok Mata Ie dan Lhok Keutapang menawarkan kombinasi yang sempurna antara petualangan dan relaksasi. Dua lokasi ini memberikan pengalaman yang berbeda namun sama-sama memberikan kesan mendalam bagi siapa pun yang mengunjunginya.
Tidak hanya sekadar tempat wisata, keduanya adalah bagian dari kekayaan alam Aceh yang masih alami dan belum tersentuh oleh modernisasi. Mereka menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin merasakan keindahan alam, berkemah di bawah langit malam yang berbintang, dan melepas penat dari rutinitas sehari-hari.
Muzammil, mahasiswa yang sering berkunjung ke Lhok Mata Ie, mengingatkan pengunjung agar selalu menjaga kebersihan lokasi ini. Ia mencatat banyak sampah berserakan di sepanjang jalan menuju Lhok Mata Ie, mulai dari botol plastik hingga bungkus makanan.
“Kita harus membawa pulang semua sampah yang kita bawa. Jaga kebersihan agar keindahan Lhok Mata Ie tetap terjaga untuk generasi berikutnya,” pesannya.