Komparatif.ID, Banda Aceh—Ketua BRA Suhendri, Jumat (8/9/2023) sore dikabarkan mengamuk di Kantor Badan Reintegrasi Damai Aceh (BRA). Pria yang di Facebook menamai dirinya Kim Jong Hen tersebut, merusak sejumlah komputer di ruang Kepala Sekretariat BRA, dan di ruang Keuangan BRA.
Informasi yang diterima Komparatif.id, Sabtu (9/9/2023) dari sumber-sumber di internal BRA, tiba-tiba Ketua BRA mengamuk. Tidak diketahui pemicunya apa. Tapi sudah sejak lama hubungan antara Kim Jong Hen dengan pihak Sekretariat BRA tidak berjalan mulus.
Saat mengamuk pada Jumat sore, Suhendri dilaporkan mengacak-ngacam dokumen, melemparkan dokumen ke lantai, bahkan sebagian dibuang ke luar ruangan. Sementara itu dia juga disebut ikut merusak sejumlah komputer.
Baca: Meraba Keberadaan Pasukan Inong Balee
Peristiwa itu dikabarkan dari mulut ke mulut oleh internal BRA. Nyaris tidak ada yang berani speak up ke luar. Mereka mengaku malas berurusan dengan Suhendri.
Dalam sebuah memo yang ditulis oleh Kepala Sekretariat BRA dan ikut dipotret seusai amuk tersebut menarik perhatian Komparatif.id. dalam memo tersebut dia menulis:
Saya Syukri Muhammad pemimpin yang anti korupsi. Tidak rakus, konsisten, dan mensyukuri apa yang sudah dimiliki.
Saya Syukri Muhammad Yusuf pemimpin yang berani, konsisten, sederhana, dan mensyukuri apa yang sudah dimiliki.
Baca: Bila Merdeka Aceh Lebih Hebat dari Brunei dan Singapura
Atas peristiwa yang terjadi di Kantor Badan reintegrasi Aceh, Komparatif.id sudah mencoba menghubungi Suhendri. Namun beberapa panggilan telepon dialihkan oleh pria tersebut. Pesan WA sampai sekarang masih centang satu. Demikian juga Kepala Sekretariat BRA Teungku Syukri Muhammad. Dia tidak mengangkat telepon. Serta tidak membalas pesan di WA.
Ketua BRA dan Sekretariat Membara
Hubungan Ketua BRA Suhendri alias Jim Jong Hen dengan pihak Sekretariat BRA sudah lama tidak baik-baik saja. Tidak jelas apa yang melatarbelakangi. Akan tetapi menurut sumber yang layak dipercaya di internal Badan Reintegrasi Damai Aceh, punca masalah karena Ketua BRA belum memahami sistem perencanaan, pengelolaan, dan pertanggungjawaban anggaran negara.
Akibat dari persoalan tersebut, sejak masuk ke BRA hingga saat ini hubungan Suhendri dengan pihak Sekretariat BRA berlangsung tegang. Selalu dalam suasana membara. Beberapa pihak BRA yang diurus oleh sipil non PNS, menaruh kecurigaan terlalu besar terhadap PNS yang ditempatkan di sana.
Memaki-maki bukan barang baru di lembaga ini. Mereka lebih sibuk mengurus persoalan internal ketimbang mengurus persoalan rakyat korban konflik. Puncanya karena satu merasa punya kewenangan tapi tak tahu aturan, yang satu tak mau melanggar aturan karena tahu risikonya berujung ke sel tahanan.