Komparatif.ID— Siklon tropis atau hurricane adalah fenomena cuaca dahsyat yang mampu menimbulkan kerusakan besar di berbagai wilayah. Badai ini sering terbentuk di daerah tropis dan bergerak menuju lintang yang lebih tinggi, mempengaruhi wilayah seperti Teluk Meksiko dan Amerika Serikat bagian tenggara.
Namun, satu fakta unik yang seringkali luput dari perhatian adalah bahwa tidak ada siklon tropis atau hurricane yang pernah melintasi kawasan Indonesia yang berada di garis khatulistiwa.
Fenomena ini disebabkan oleh efek Coriolis, sebuah kondisi yang menyebabkan cairan seperti udara dan air melengkung saat bergerak melintasi permukaan Bumi. Efek ini disebabkan oleh rotasi Bumi dan lebih menonjol di lintang yang lebih tinggi.
Di Belahan Bumi Utara, objek cenderung membelok ke kanan, sedangkan di Belahan Bumi Selatan, objek cenderung membelok ke kiri. Inilah sebabnya badai di Belahan Bumi Utara berputar berlawanan arah jarum jam, sedangkan badai di Belahan Bumi Selatan berputar searah jarum jam.
Siklon tropis dan hurricane memerlukan serangkaian kondisi tertentu untuk terbentuk, seperti suhu laut yang hangat, udara lembab, dan geseran angin yang rendah. Kondisi ini biasanya ditemukan di daerah tropis, di mana efek Coriolis tidak cukup kuat untuk menyebabkan pembelokan yang signifikan pada jalur badai.
Namun, saat hurricane bergerak ke arah lintang yang lebih tinggi, efek Coriolis menjadi lebih kuat, menyebabkan badai berbelok menjauh dari ekuator. Selain itu, efek Coriolis adalah nol di ekuator, yang berarti tidak ada pembelokan jalur badai.
Baca juga: Kapan Tsunami Selanjutnya Menerjang?
Akibatnya, badai apa pun yang mendekati ekuator akan melemah dan akhirnya menghilang. Inilah sebabnya tidak ada siklon tropis atau hurricane yang pernah melintasi ekuator.
Apa Beda Hurricane dan Topan?
National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menjelaskan hurricane dan topan adalah fenomena cuaca yang sama, yaitu siklon tropis. Siklon tropis adalah istilah umum yang digunakan oleh para ahli meteorologi untuk menggambarkan sistem awan dan badai petir yang berputar dan teratur yang berasal dari perairan tropis atau subtropis dan memiliki sirkulasi tertutup dan rendah.
BMKG-nya Amerika Serikat itu menjelaskan hurricane adalah sebutan bagi siklon tropis di Samudra Pasifik Selatan, Timur Laut, dan Samudra Atlantik Utara. Kecepatan angin maksimum lebih dari 119 kilometer per jam. Sementara typhoon atau topan adalah badai yang terjadi di Samudra Pasifik Barat Laut dengan kecepatan maksimal 61 kilometer per jam.
Di Atlantik Utara, Pasifik Utara bagian tengah, dan Pasifik Utara bagian timur, istilah badai digunakan. Sementara di Pasifik Barat Laut disebut topan. Terlepas dari kekuatan angin yang terkait dengan sistem cuaca, di Pasifik Selatan dan Samudra Hindia umum disebut sebagai siklon tropis.
Unsur-unsur yang menyebabkan siklon tropis meliputi gangguan cuaca yang sudah ada sebelumnya, lautan tropis yang hangat, kelembapan, dan angin yang relatif ringan.
Jika kondisi yang tepat bertahan cukup lama, kondisi tersebut dapat berpadu untuk menghasilkan angin kencang, gelombang besar, hujan lebat, dan banjir yang kita kaitkan dengan fenomena ini.
Kadang-kadang, ketika sistem cuaca tidak memenuhi semua kondisi ini tetapi diramalkan akan membawa badai tropis atau angin topan yang kuat ke daratan dalam satu atau dua hari ke depan, maka hal itu disebut sebagai siklon tropis potensial di cekungan Atlantik dan cekungan Pasifik Utara bagian tengah dan timur.
Di Atlantik, musim badai secara normalnya berlangsung dari tanggal 1 Juni hingga 30 November. Sembilan puluh tujuh persen aktivitas siklon tropis terjadi selama periode waktu ini.