Es Campur Aon, Legenda Rasa Kota Bireuen 

Es campur aon
Ahok berdiri di depan warung Aon Buah-Buahan, di Jalan Ramai, Bireuen. Ia melanjutkan bisnis orangtuanya yang telah dirintis sejak 1970-an. Foto: Komparatif.ID/Muhajir Juli.

Komparatif.ID, Bireuen – Kedai es campur Aon di Jalan Ramai, Kota Bireuen, telah berdiri sejak 1970-an. Usaha es campur Aon tersebut dirintis oleh pria Tionghoa kelahiran Bireuen bernama Aon bersama istri tercinta–juga Tionghoa – asal Medan, Sumatra Utara, bernama Ratna.

Seperti biasa, Kamis siang (26/9/2024) Kota Bireuen, Aceh, disengat sinar matahari khas daerah tropis. Dalam suasana gerah, Teuku Munzir, seorang kontraktor lokal yang kerap disapa Tu Jir, mengajak Komparatif.ID menyeruput es campor Aon.

Tu Jir sudah tidak asing dengan Aon Buah-Buahan. Ya, kedai sempit yang bersebelahan dengan gedung eks Bioskop Dewi, sudah sejak lama dikenal sebagai toko buah potong, juice, ayam goreng tepung (fried chicken) dan es campur.

Baca: Wan Cabe, Tionghoa & Bireuen 80-an

Menurut sejumlah sumber, dalam soal kualitas buah, manajemen Aon tidak main-main. Mereka menjual buah potong dan juice dari buah-buahan kualitas terbaik.

Tu Jir sudah akrab dengan Aon Buah-buahan sejak 1980-an. Sebuah hubungan yang unik antara pelanggan dan kedai buah potong. Seperti iklan parfum di televisi; kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda.

AON dan istrinya sudah lama meninggal. Kedai tersebut kini dikelola oleh salah seorang putra mereka bernama Irfan Riyanto alias Ahok. Pria chinnese tersebut sangat ramah. Ia fasih berbahasa Aceh. Kalau tak melihat wajahnya, orang akan mengira ia Aceh tulen.

Ahok tidak dapat bercerita banyak asal-muasal keluarganya. Ia tidak tahu nama kakeknya. Yang ia tahu bahwa ayahnya orang Bireuen. Lahir, besar, dan meninggal di Bireuen.

“Saya tak tahu nama kakek,” kata pria kelahiran 1888 tersebut sembari tertawa.

Ahok membenarkan cerita Tu Jir, bahwa Aon Buah-Buahan telah ada sejak 70-an. Ia tak tahu persis tahun apa didirikan. Sejak ia lahir, kedai tersebut sudah ada.

Dulu hanya ruko kecil. Sekarang sudah lebih panjang. Tapi tak lebih lebar.

Ahok berteman dengan banyak orang. Sejak kecil ia bermain di Gampong Geudong-Geudong, sebuah desa di pusat ibukota Kabupaten Bireuen.

Pelanggan warung tersebut mayoritas orang tempatan. Meski demikian,  orang luar juga banyak yang tahu keberadaan warung tersebut. Ayam goreng di sana, bahkan sangat laris. Seorang pejabat Aceh pernah bercerita kepada Komparatif.ID, bahwa salah satu ayam goreng tepung yang digemari anak-anaknya, yaitu yang dijual di kedai tersebut.

Kamis siang, Komparatif.ID memesan es campur Aon. Setelah minuman es yang bermuasal dari Tiongkok tersebut disajikan, langsung dinikmati. Hmm, manisnya pas, tidak lebih, juga tidak kurang.

“Es campur Aon  salah satu yang rasanya enak di Bireuen,” jelas Tu Jir, kontraktor yang bermukim di Gampong Keude Trieng, Juli, Bireuen.

Bagi pemuda Bireuen era 80-an, Aon punya kenangan khusus. Setiap Lebaran, warung es campur dan buah-buahan itu, disinggahi pemuda yang kehausan karena berjalan kali menuju Bioskop Dewi. Atau mereka yang merasa haus setelah selesai menonton film di gedung bioskop.

Artikel SebelumnyaASN di Aceh Berikrar Netral Dalam Pilkada
Artikel SelanjutnyaSMK 1 Bireuen Kirim Guru & Siswa Magang ke Panasonic Manufacturing Indonesia
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here