Komparatif.ID, Banda Aceh– Tarmizi Karim yang merupakan mantan Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, bersama puluhan tokoh masyarakat di Aceh Utara, bersilaturahmi dengan Bustami Hamzah, bakal calon Gubernur Aceh.
Pertemuan yang berlangsung di Posko Pemenangan Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi, Sabtu (21/9/2024) Tarmizi dan puluhan tokoh masyarakat dari berbagai kecamatan di Aceh Utara, bermaksud melihat lebih dekat seperti apa rencana Bustami Hamzah untuk Aceh lima tahun mendatang.
Pada kesempatan itu Bustami mengatakan lima bulan menjabat Pj Gubernur Aceh, ia telah keliling seluruh Aceh. Bukan hanya di kota. Tapi juga telah menjelajah hingga ke pedalaman.
Ia mendapatkan banyak masukan dari tokoh masyarakat, melihat berbagai persoalan pembangunan.
Sebagai birokrat yang telah sangat lama bekerja dari posisi paling bawah, Bustami menyebutkan pengalamannya sangat berguna untuk ikut membangun Aceh.
Baca juga: Dokumen Lengkap, Bustami-Fadhil Rahmi Sudah Penuhi Syarat Pencalonan
Hal terbaru yang ia lakukan adalah melobi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, sehingga menambah anggaran untuk pembangunan venue PON XXI di Aceh. Sehingga progres pembangunan venue di Aceh lebih cepat dibandingkan Sumut.
Bustami Hamzah juga mengatakan selama menjadi Pj ia telah melobi Kementerian PUPR untuk mempercepat penuntasan pembangunan Bendungan Krueng Pase yang sampai saat ini belum tuntas.
“Permintaan saya sudah di-acc oleh Menteri Basuki. Insyaallah akan dituntaskan oleh Pemerintah Pusat,” sebut Bustami.
Tarmizi Karim yang juga mantan Bupati Aceh Utara dalam silaturrahim tersebut mengatakan Bustami memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Termasuk kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat.
“Ini yang telah lama hilang di Aceh. Pemimpin Aceh ke depan harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan semua stakeholder,” kata Tarmizi Karim.
Dalam pertemuan itu hadirin juga mengirimkan doa dan sedekah alfatihah kepada allahyarham Tu Sop. Prosesi doa dan alfatihah dipimpin oleh Walidi.
Walidi juga mengatakan Aceh merindukan perubahan. Rakyat merindukan perubahan ke arah lebih baik. Setiap hari pulang dari masjid, dan mengingat, siapa yang bisa menjalankan amanah untuk membuat perubahan Aceh.