Safriati Tekankan Pentingnya Kebijakan Pemanfaatan Produk Lokal

Safriati Tekankan Pentingnya Kebijakan Pemanfaatan Produk Lokal
Pj Ketua Dekranasda Aceh, Safriati, melihat hasil kerajinan di Gampong Air Dingin, Kecamatan Simeulue Timur, Minggu (10/11/2024). Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Sinabang— Penjabat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, Safriati, bersama tim Dekranasda Aceh melakukan kunjungan ke Gampong Air Dingin, Kecamatan Simeulue Timur, pada Minggu (10/11/2024) dalam rangka pembinaan kepada para perajin lokal.

Dalam kunjungannya, Safriati menekankan pentingnya dukungan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan produk lokal guna memajukan sektor kerajinan di daerah.

Safriati menyampaikan harapannya agar Bupati Simeulue dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan para perajin lokal.

“Kami mengimbau agar kebijakan di sektor pariwisata, kuliner, dan restoran dapat mengutamakan produk lokal,” ujarnya.

Baca juga: Pj Ketua PKK Aceh Dukung Pengembangan Pertanian Lokal

Menurutnya, kebijakan di sektor pariwisata, kuliner, dan restoran perlu dioptimalkan untuk mengutamakan produk-produk lokal, khususnya motif “Mata-Mata” yang telah memiliki hak kekayaan intelektual.

Ia meyakini bahwa kebijakan yang tepat dapat memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan dan perkembangan pengrajin lokal di Simeulue.

Lebih jauh, Safriati juga mendorong agar produk kerajinan Simeulue dapat digunakan lebih luas di berbagai sektor, termasuk perkantoran dan pariwisata. Ia menilai bahwa pemanfaatan produk lokal dalam lingkungan perkantoran atau destinasi wisata akan membantu meningkatkan daya saing serta memperluas eksposur hasil kerajinan Simeulue ke pasar yang lebih luas. Hal ini diharapkan dapat mengangkat nama daerah serta memberikan pengakuan lebih terhadap kerajinan khas Simeulue.

Namun, Safriati mencatat bahwa beberapa aspek teknis seperti akurasi dan ketelitian dalam pembuatan motif perlu ditingkatkan. Ia menggarisbawahi pentingnya fokus pada pengerjaan setiap motif secara teliti agar hasil akhirnya terlihat seimbang dan simetris.

“Butuh ketelitian dan konsentrasi tinggi untuk menyelesaikan satu motif secara akurat. Pembinaan diperlukan agar motif bisa sempurna, kemudian bisa dirangkai menjadi produk seperti taplak meja atau seprai,” paparnya.

Tidak hanya membahas peningkatan kualitas kerajinan, Safriati juga menyoroti pentingnya regenerasi perajin lokal.

Mayoritas perajin di Simeulue Timur saat ini adalah generasi senior, sehingga diperlukan upaya serius untuk melibatkan generasi muda dalam melestarikan warisan budaya ini.

“Kami mengajak Dekranasda Kabupaten untuk mengenalkan keterampilan kerajinan ini kepada generasi muda. Ini bisa dilakukan melalui dinas pendidikan dan dimasukkan dalam kurikulum SMK, sehingga anak muda di sini memiliki keterampilan yang berakar dari budaya mereka sendiri,” kata Safriati.

Kegiatan pembinaan ini diharapkan mampu mendorong kemajuan industri kerajinan di Simeulue Timur dan memberi kesempatan bagi generasi muda untuk terus melestarikan dan mengembangkan warisan lokal.

Artikel SebelumnyaPlt Sekda Aceh Dorong Pemda Fokus Capai Target MCP KPK
Artikel SelanjutnyaAnies Baswedan Tegaskan Belum Ada Rencana Dirikan Partai Politik
Zikril Hakim
Reporter magang untuk Komparatif.ID. Meliput isu-isu sosial, dan olahraga.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here