Komparatif.ID, Banda Aceh—Saat pengukuhan Kepala OJK Aceh Daddi Peryoga, Selasa (11/6/2024) di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia (OJK RI) Hasan Fawzi, menyebutkan sektor ekonomi digital sangat menjanjikan.
Dalam pidato sambutannya di hadapan Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah, Ketua DPRA Zulfadhli, dan sejumlah pejabat lainnya, Hasan Fawzi mengatakan potensi ekonomi digital harus mendapatkan perhatian serius, dan supaya dapat dieksplorasi lebih lanjut.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Aceh yang kini dipimpin Daddi Peryoga, kiranya memberikan perhatian penting, karena menjadi bagian tugasnya untuk melakukan pengembangan lebih lanjut.
Baca: OJK Berperan Penting Jaga Stabilitas Keuangan di Aceh
Inovasi sektor keuangan digital harus lebih digalakkan, termasuk –ke depan—melakukan pengembangan aset keuangan digital seperti kripto.
Dalam pidatonya itu, Hasan Fawzi yang menjabat sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keungan Digital, dan Aset Kripto, merangkap anggota Dewan Komisioner OJK RI, menyebutkan, mengacu data yang dilansir Kementerian Komunikasi dan Informatika, potensi ekonomi digital secara nasional pada 2030 mendatang akan mencapai angka 360 miliar US dollar.
Dengan potensi sebesar itu, Indonesia membutuhkan sembilan juta talenta digital untuk dapat mengisi lapangan kerja yang sangat luas. Aceh, sebagai salah satu daerah yang potensial, telah diberikan wahana oleh Pemerintah Pusat yaitu Markas Aceh, sebagai tempat berkreasi staf digital.
OJK sendiri akan melakukan koordinasi, demi memastikan potensi daerah Aceh, dan bersinergi dengan semua pihak, dalam mengembangkan ekonomi digital ke depan.
“OJK akan mendukung dan menyambut baik strategi pemerintah tersebut, terutama dalam mendukung terciptanya informasi dan produk layanan digital dalam sektor keuangan. Tentunya masih banyak potensi yang bisa kita gali lebih lanjut,” kata Hasan Fawzi.
Pada kesempatan itu, Hasan Fauzi menyebutkan, sejalan dengan pertumbuhan perekonomian nasional, OJK mencatat perkembangan ekonomi di Provinsi Aceh terus meningkat dan menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) ekonomi Provinsi Aceh per triwulan 1 2024 tercatat tumbuh sebesar 4,82% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini hampir terjadi di seluruh lapangan USAHA, di mana transportasi tercatat sebagai lapangan usaha yang berkontribusi paling signifikan sebesar 10,65%.
Pertumbuhan ekonomi Aceh diprediksi akan terus bertambah seiring semakin insentifnya kegiatan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI. Kegiatan mempersiapkan infrastruktur fisik seperti sarana olahraga,akomodasi, transportasi, akan memberikan dampak terhadap perekonomian Aceh yang lebih tinggi.
Pun demikian, Hasan Fauzi berpesan, kiranya peningkatan pertumbuhan ekonomi Aceh, jangan membuat pejabat terlena. Seluruh stakeholder, termasuk OJK, harus terus mendorong pertumbuhan ekonomi di Serambi Mekkah.