Komparatif.ID, Banda Aceh— Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Aceh, Safriati, membuka kegiatan Sekolah Keluarga Samara angkatan ke-5 di Anjong Mon Mata Komplek Meuligoe Gubernur Aceh pada Kamis (14/11/2024).
Kegiatan ini digelar oleh PKK Aceh bekerja sama dengan Baitul Mal Aceh dan Forum Dakwah Perbatasan, dengan tujuan untuk memberikan bekal kepada generasi muda Aceh agar kelak dapat membangun keluarga yang bahagia dan harmonis.
Dalam sambutannya, Safriati menjelaskan Sekolah Keluarga Samara merupakan wadah penting untuk mengedukasi calon pasangan agar dapat mempersiapkan diri sebelum berumah tangga.
Pendidikan yang diberikan mencakup berbagai aspek penting seperti perencanaan keuangan, kesehatan, dan komunikasi yang baik dalam keluarga, yang diharapkan dapat mengurangi masalah yang sering terjadi dalam rumah tangga, seperti kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, dan perceraian.
Menurut Safriati, tingginya angka perceraian di Aceh menjadi perhatian serius. Berbagai faktor penyebab perceraian, seperti kekerasan, masalah ekonomi, serta fenomena negatif lainnya, sering kali menjadi akar permasalahan.
“Bahkan, belakangan ini kita sering mendengar berita yang mengejutkan, seperti kasus pembunuhan antara pasangan suami dan istri yang sangat tidak masuk akal,” ujarnya.
Baca juga: Safriati Tekankan Pentingnya Kebijakan Pemanfaatan Produk Lokal
Ia berharap sekolah keluarga ini dapat memperkuat ikatan dalam rumah tangga dan menciptakan kebahagiaan bagi pasangan suami istri di Aceh.
Para peserta sekolah ini diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang dapat menyebarkan ilmu yang diperoleh kepada masyarakat luas, sehingga dapat mempengaruhi banyak orang untuk menjaga keutuhan keluarga.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Badan Baitul Mal Aceh, Mohammad Haikal. Ia menyatakan bahwa perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga telah menjadi masalah sosial yang mendesak di Aceh. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya pemahaman pasangan tentang kehidupan rumah tangga.
Menurut Haikal, penyelenggaraan sekolah keluarga samara adalah langkah yang sangat baik untuk mengatasi masalah sosial ini. Baitul Mal Aceh sendiri turut mendukung kegiatan ini dengan mengalokasikan dana zakat untuk keberlangsungan acara.
“Sekolah ini bukan hanya memberikan pendidikan, tetapi juga menjadi sarana untuk menanggulangi permasalahan sosial yang ada,” ujarnya.
Kegiatan inti Sekolah Keluarga Samara ini berlangsung selama tiga hari, dari 14 hingga 16 November 2024, di Kantor PKK Aceh.
Selama tiga hari tersebut, 50 peserta akan dibekali dengan materi yang mencakup persiapan pernikahan, psikologi keluarga, membangun komunikasi yang sehat, serta cara mengatasi masalah dalam rumah tangga.