Komparatif.ID, Keumala– Mantan Menhan GAM Zakaria Saman alias Apa Karya, menyatakan secara “de facto de jure” memberikan dukungan politik kepada Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi yang maju dalam Pilkada Aceh 2024.
Mantan Menhan GAM tersebut, dalam bincang-bincang santai dengan Bustami di kediaman sang kombatan senior, Minggu (29/9/2024) di Keumala, Pidie, menyebutkan Bustami Hamzah merupakan sosok yang tepat menjadi nakhoda Aceh.
Baca: Bustami Hamzah Buka Jalan Harmoni Mualem dan Irwandi
“Pak Bus ureueng caröng. Geuteu’oh peutroe prut rakyat. Nyoe rakyat hana troe hana cara tabangun nanggroe,” kata Apa Karya.
Zakaria Saman yang dikenal sebagai mantan Menhan (Menteri Pertahanan) Kabinet Gerakan Aceh Merdeka yang dipimpin Hasan Tiro, juga berbincang seputar masa kini dan masa depan Aceh.
Dia menyatakan sangat bersungguh-sungguh memberikan dukungan politik kepada Bustami Hamzah.
“Meunyoe keudroe neuh, ‘han ék lôn jak, lôn ‘eu,” kata mantan Menhan GAM tersebut.
Zakaria Saman merupakan bekas elit sekaligus gerilyawan GAM. Dia lahir di Keumala Dalam pada 1 Januari 1945. Dia bergabung dengan GAM sejak muda. Karena terus diuber ABRI, pada 1978 dia melarikan diri ke luar negeri. Apa Karya kemudian berlabuh di Swedia dan menetap di sana dalam waktu sangat lama.
Dia maju sebagai Calon Gubernur Aceh pada Pilkada Aceh 2017. Saat itu dia menjabat Tuha Peut Partai Aceh. Uncle Jack mengatakan alasan maju karena sudah 12 tahun damai Aceh, karena kondisi rakyat belum membaik.
Kali ini mantan Menhan GAM tersebut percaya bahwa Bustami Hamzah mampu membawa harapan baru untuk lima juta rakyat Aceh. “Pak Bus sép syarat keu pemimpin Aceh,” katanya. (*)
Harus diakui emang kemampuan bustami ini. taktiknya cukup bagus dan bikin orang PA panas dingin dengan manuvernya. saya juga curiga misalnya tentang berita mengenai ijin perpanjangan PT mifa agar dia bisa maju jadi cagub lewat nasdem. mualem emang kalah skill sama bustami, itu bisa dilihat dari beberapa kali bicara di depan panggung, mualem seperti orang yang “naif” dan nggak siap. Bahkan, jabatan2 dia selama ini pun, berkat “orang dalam” dan nggak murni dari kemampuan. Banyak yang sepele sama bustami karena dia orang birokrat, klo dia bisa panjat karir sampe PJ, berarti kemampuan politiknya bagus, perlu disadari bahwa “politik kantor” di kalangan PNS itu cukup was-was.