Meski Fasilitas Terbatas, Kurash Aceh Mampu Lampaui Target

Meski Fasilitas Terbatas, Kurash Aceh Mampu Lampaui Target Ketum Pengprov Kurash Aceh Muhammad Iswanto (tengah) bersama Waketum Binpres Ferru S pada konferensi pers di media center PON, Banda Aceh, Minggu (15/9/2024). Foto: Komparatif.ID/Fuad Saputra.
Ketum Pengprov Kurash Aceh Muhammad Iswanto (tengah) bersama Waketum Binpres Ferru S pada konferensi pers di media center PON, Banda Aceh, Minggu (15/9/2024). Foto: Komparatif.ID/Fuad Saputra.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Meski belum didukung fasilitas memadai, kontingen kurash Aceh di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 berhasil keluar sebagai juara umum kedua dengan raihan tiga emas, satu perak, dan satu perunggu.

Koleksi lima medali Aceh hanya kalah dari tim DKI Jakarta yang berhasil mengumpulkan empat emas, dua perak, dan satu perunggu.

Ketua Pengprov Kurash Aceh Muhammad Iswanto menyebut hasil tersebut merupakan buah kerja keras atlet bersama tim pelatih. Ia juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh jajaran Pengprov, Menurutnya, dengan segala segala keterbatasan tim berhasil melampaui target yang ditetapkan.

“Targetnya kan satu emas, alhamdulillah berkat kerja keras atlet, pelatih, dan pengurus kita berhasil menyumbang lima medali untuk Aceh. Tiga emas, satu perak, dan satu perunggu,” terangnya pada konferensi pers di media center PON XXI wilayah Aceh, Minggu (15/9/2024).

Iswanto menjelaskan kurash Aceh menerjunkan delapan atlet untuk bertanding di PON XXI. Masing medali didapatkan dari nomor seni dua emas, kelas 81+ kg putra (emas), 60 kg putra (perak), dan 66 kg putra (perunggu).

Baca jugaRaih 2 Emas, Mutiara Rahma: Ponten 100 Untuk PON di Aceh

Iswanto catatan hasil impresif kurash Aceh tidak datang dengan mudah. Ia menjelaskan hingga saat ini timnya belum memiliki tempat pelatda permanen. Sebelum PON XXI berlangsung, atlet kurash Aceh harus meminjam tempat latihan cabor lain mulai dari Judo, Kempo, hingga Gulat di area Kompleks Stadion Harapan Bangsa (SHB), Banda Aceh.

“Kita masih terkendala fasilitas, untuk latihan masih harus meminjam punya cabor lain,” lanjutnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, ia lalu memindahkan pelatda khusus atlet-atlet yang berlaga di PON XXI ke Ibukota Aceh Besar, Jantho Sport Center (JSC) yang baru direnovasi sebagai venue cabor kurash PON XXI.

Pemindahan tersebut berjalan baik, apalagi lokasi tersebut semakin dekat dengan tempat Iswanto berkantor sebagai Pj Bupati Aceh Besar.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Kurash Aceh Ferry S mengatakan dari total delapan atlet yang digembleng pelatda, hanya lima yang mendapatkan pendanaan dari KONI Aceh. Tiga atlet lain dibiayai secara mandiri oleh Pengprov.

Ia menjelaskan kurash Aceh terus mencatatkan peningkatan setiap tahunnya. Pada seleksi nasional (seleknas) 2020 Lampung hanya mengirimkan tiga atlet dengan raihan satu medali.

Lalu pada ajang PON Papua, kurash yang masih dipertandingkan sebagai cabor eksebisi mampu meraih satu emas dari dua atlet yang dikirim. Capaian tertinggi dicatat di rumah saat delapan atlet yang diturunkan menghasilkan lima medali untuk Aceh.

Ferry juga menuturkan Pengprov Kurash Aceh sejak 2022 mulai rutin melakukan pembinaan atlet-atlet baru, pengembangan cabang-cabang kabupaten/kota, hingga sertifikasi atlet. Hal ini ditempuh untuk meningkatkan prestasi sekaligus memperkenalkan beladiri dari Uzbekistan kepada masyarakat Aceh.

“Dari 2022 kita sudah mulai pembinaan atlet-atlet baru, sertifikasi wasit, dan pengembangan cabang-cabang kabupaten/kota,” imbuhnya.

Artikel SebelumnyaSulteng Protes Wasit Tidak Adil, Aceh Menang WO
Artikel SelanjutnyaSate Sudi Mampir, Citarasa Legendaris Sate Matang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here