Komparatif.ID, Bireuen— Dokter Purnama Setia Budi, atau yang akrab disapa Dokter Pur, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mengungkapkan pandangannya tentang pentingnya mengadopsi teknologi informasi terbaru di Aceh.
Dalam perbincangan Komparatif.id disela-selakesibukannya mempersiapkan kampanye untuk kembali menduduki kursi DPRA, Dokter Pur menyoroti pentingnya mengadopsi teknologi informasi terbaru, terutama dengan mendorong Pemerintah Aceh untuk membangun aplikasi-aplikasi media sosial berbasis Web 3.0 yang digerakkan oleh teknologi blockchain.
Di antara aroma kopi di Katoomba Coffee, Dokter Pur menjelaskan Aceh berpotensi menjadi pelopor di Indonesia dalam membangun aplikasi media sosial berbasis Web 3.0.
“Ini adalah langkah revolusioner yang dapat memberdayakan masyarakat Aceh untuk menggunakan platform tersebut dan bahkan memperoleh imbalan dalam bentuk mata uang digital, seperti kripto,” ungkapnya antusias.
Menurut Dokter Pur, beberapa contoh aplikasi seperti Steemit, Hive Blog, dan Uhive menunjukkan bahwa model ini telah terbukti berhasil di berbagai belahan dunia.
Baca juga: Dokter Pur Luncurkan Kartu Relawan Purnama Care
“Orang-orang menggunakan aplikasinya dan pemiliknya juga dapat untung. Tentu hal melibatkan ahli-ahli teknologi blockchain. Dan, ada anak-anak muda Aceh yang sudah belajar tentang hal ini saat melanjutkan S2 mereka di Taiwan dan Australia,” papar Dokter Pur.
Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara (USU) dan Program Pendidikan dokter spesialis kandungan Universitas Sriwijaya (UNSRI) Palembang ini percaya masa depan teknologi blockchain dan kecerdasan buatan (AI) sangatlah cerah.
Meskipun ada kekhawatiran akan pengurangan tenaga kerja manusia, ia meyakini hal tersebut membuka pintu bagi inovasi yang dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, bukan hanya di Aceh tetapi juga di seluruh dunia.
Lebih lanjut, ia menyatakan keyakinannya jika Aceh mampu memanfaatkan potensi generasi muda dengan baik, provinsi ini akan semakin dikenal di kancah global.
Pengembangan aplikasi-aplikasi AI yang inovatif tidak hanya akan meningkatkan citra Aceh tetapi juga berpotensi meningkatkan pendapatan daerah secara signifikan.
“Aceh akan semakin dikenal dunia bila mau memanfaatkan dengan baik potensi yang dimiliki oleh generasi mudanya. Penghasilan daerah juga akan ikut bertambah,” pungkasnya.