Dokter Gaza Berhasil Selamatkan Bayi dari Rahim Ibunya yang Tewas

Dokter Gaza Selamatkan Bayi dari Rahim Ibunya yang Tewas Petugas medis di Gaza mengeluarkan bayi dari rahim ibu yang tewas dalam serangan udara Israel. Foto: The Guardian.
Petugas medis di Gaza mengeluarkan bayi dari rahim ibu yang tewas dalam serangan udara Israel. Foto: The Guardian.

Komparatif.ID, Gaza— Sebuah keajaiban terjadi di tengah reruntuhan dan duka di Gaza, seorang bayi perempuan berhasil diselamatkan dari rahim ibunya yang tewas akibat serangan udara Israel pada Senin (22/4/2024).

Operasi caesar darurat di sebuah rumah sakit di Rafah berhasil mempertahankan nyawa bayi kecil tersebut. Mengutip The Guardian, seorang dokter yang terlibat dalam penyelamatan tersebut Ahmad Fawzi al-Muqayyad menyebut sang ibu, Sabreen al-Sakani, berada dalam kondisi kritis dengan luka serius di kepala.

“Sang ibu berada dalam kondisi yang sangat kritis. Otaknya terbuka, jadi kami menyelamatkan salah satu dari keduanya,” ungkap Fawzi al-Muqayyad.

Meskipun situasinya sangat genting, para dokter berhasil menyelamatkan nyawa bayi itu, meskipun dengan kehilangan nyawa ibunya. Bayi perempuan yang belum diberi nama itu kini sedang dirawat di unit neonatal rumah sakit.

Namun, tragedi belum berakhir baginya. Dengan kehilangan kedua orangtuanya dan saudara perempuannya, nasibnya kini menjadi yatim piatu. Kepala unit neonatal RS Emirat Gaza. Mohammad Salama mengatakan bayi tersebut akan dirawat di rumah sakit selama beberapa minggu ke depan sebelum nasibnya ditentukan.

Baca juga: Perdana Menteri Israel: Tujuan Kami Singkirkan Hamas di Gaza

Dalam situasi yang penuh dengan kepedihan dan kehilangan, nenek bayi tersebut, Mirvat al-Sakani, berjanji untuk merawatnya dengan penuh kasih sayang. Meskipun dia harus menyaksikan kepergian anaknya dan cucunya, dia bersedia menjadi tempat perlindungan bagi bayi tersebut.

Namun, tragedi tidak hanya menimpa satu keluarga. Serangan udara lainnya di Rafah telah menewaskan puluhan orang, termasuk 17 anak-anak dan dua wanita dari satu keluarga besar. Saqr Abdel Aal, seorang warga Palestina yang kehilangan anggota keluarganya dalam serangan itu, mengekspresikan kesedihannya atas kehilangan identitas dan orang-orang yang dicintainya.

Sementara itu, di tengah ancaman serangan darat Israel, warga Gaza terus mencari perlindungan dari serangan-serangan yang menghancurkan. Dengan populasi yang memadati Rafah, mereka berjuang untuk bertahan hidup di bawah bayang-bayang perang yang mengancam keselamatan mereka.

Sementara Israel mengancam dengan invasi darat untuk melawan pejuang Hamas, penduduk Gaza terus hidup dalam ketakutan dan ketidakpastian. Dalam suasana yang tegang dan penuh ancaman, harapan akan perdamaian dan keamanan semakin jauh bagi mereka yang terjebak di tengah-tengah konflik yang berkepanjangan.

Artikel SebelumnyaPolisi Amankan 24 Calon PMI Ilegal yang Hendak Ke Malaysia
Artikel SelanjutnyaPKB Belum Putuskan Gabung Koalisi atau Jadi Oposisi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here