Komparatif.ID,Banda Aceh– Buku dengan judul Indonesia-Vatikan [Peran Bapa Suci Sri Paus & Umat Katolik] diterbitkan oleh penerbit dan percetakan Bandar Publishing yang berbasis di Aceh.
Buku Indonesia-Vatikan [Peran Bapa Suci Sri Paus & Umat Katolik] yang memiliki ketebalan lebih dari 188 halaman ini ditulis oleh penulis nasional Murizal Hamzah. Buku yang memuat keunikan Negara Kota Vatikan serta seluk-beluk kehidupan Paus ini diberi sambutan oleh Ketua KWI Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC, dan pengantar Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Prof. Yuda Turana.
“Dari sudut Lamgugob Banda Aceh, kehadiran buku ini sebagai bagian dari menyambut kehadiran orang nomor satu bagi umat Katolik di dunia,” kata CEO Bandar Publishing Dr.Mukhlisuddin Ilyas, Selasa (27/8/2024) di Banda Aceh.
Baca: Republik Indonesia, Negara yang Berumur Singkat
Mukhlisuddin menuturkan, secara keseluruhan isi buku Indonesia-Vatikan [Peran Bapa Suci Sri Paus & Umat Katolik] mengupas tentang Negara Vatikan yang berada di dalam Negara Italia.
Bagi Indonesia,Vatikan memiliki hubungan emosional karena termasuk negara pertama di Eropa yang mengakui kemerdekaan Indonesia, dan Vatikan menjadi salah satu dari lima negara yang pada awal mengakui kemerdekaan. Bagian selanjutnya, sebutnya, penduduk Negara Vatikan itu sekitar 700 jiwa.
“Vatikan itu negara terkecil dengan populasi penduduk paling sedikit di dunia. Namun dunia segan pada negara ini,”papar Mukhlisuddin.
Disebutkan, Vatikan tidak memiliki SDA, tidak ada sungai, tidak ada gunung, dan sebagainya. Namun turis ke pusat Katolik dunia mencapai jutaan setiap tahun. Ada sisi-sisi kemanusiaan yang dilakukan oleh Paus dalam melayani umat.
Perihal hubungan diplomatik, Indonesia-Vatikan saling membutuhkan. Indonesia melobi Vatikan agar Uni Eropa mencabut embargo produk ekspor dari Indonesia. Demikian juga, Vatikan memberikan hormat kepada Indonesia dengan mayoritas Muslim memberikan perlindungan kepada umat non lain.
“Kami berusaha buku Indonesia-Vatikan [Peran Bapa Suci Sri Paus & Umat Katolik] ini bisa diterima langsung oleh Paus di Jakarta. Ini penting karena mengirim pesan perdamaian dan toleransi yakni penulis buku ini orang Islam, berasal dari daerah penerapan Syariat Islam serta diterbitkan di Serambi Mekkah mengupas Paus dengan pengikut sekitar 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia,” tutup Mukhlisuddin.
Sekadar catatan, Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024. Paus bertemu Jokowi di Istana Merdeka Jakarta pada 4 September 2024. Ini adalah kunjungan ketiga Paus ke Indonesia.