Komparatif.ID,Bireuen—Polres dan Kejari Bireuen menggelar rekonstruksi pembunuhan mahasiswa Ummah—Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh– Siti Alia Humaira (21).
Proses rekonstruksi yang digelar Selasa (27/8/2024) dilakukan di tempat kejadian perkara di Gampong Geudong Alue, Kecamatan Kota Juang, Bireuen.
Proses rekontsruksi pembunuhan mahasiswa Ummah Siti Alia Humaira yang dilakukan oleh tersangka RJ bin M. Adam, berlangsung lancar, meski tampak keluarga korban tidak bahagia tersangka dibawa ke rumah tempat Siti Alia dihabisi.
Tersangka melakukan sejumlah adegan rekonstruksi peristiwa kala ia menerobos masuk dan melakukan kekerasan terhadap mahasiswa Ummah yang dikenal sangat santun dan baik hati itu.
Baca: Sempat Melawan, Terduga Pembunuh Mahasiswa Ummah Ditangkap
RJ yang dikenal buas sejak mengonsumsi narkoba bertahun-tahun lalu, sudah sering keluar masuk penjara. Dia tak segan menganiaya anggota keluarganya bila permintaannya tidak dipenuhi.
Terkait kasus pembunuhan terhadap Siti Alia Humaira, dipicu oleh penolakan korban meminjamkan sepeda motor kepada RJ. Pria bertubuh besar itu merasa tidak dihargai dan kemudian sakit hati. Dia ingin menghabisi mahasiswa tersebut karena permintaannya tidak dikabulkan.
Setelah memantau keadaan dalam beberapa hari, akhirnya RJ berkesempatan menerobos masuk ke dalam rumah korban pada Kamis (10/8/2024) ketika sang dara sedang sendirian.
Siti yang sedang tidur tidak diberikan kesempatan untuk hidup oleh pria gempal itu. Wajah Siti dibekap bantal dan ditekan kuat-kuat. Tersangka juga memukuli wajah korban, dan mencekiknya hingga meninggal dunia.
Perbuatan tersangka dijerat dengan Pasal 340 Jo 339 KUHPidana dengan ancaman maksimal Pidana mati.
Proses rekonstruksi tersebut dihadiri Kapolres Bireuen AKBP Jatmiko, dan jajaran, serta Kasi Pidum Firman Junaidi, S.E.,S.H.,M.H, beserta Kejari Bireuen.
“Rekonstruksi dilakukan untuk membuat terang perkara sehingga nantinya jaksa dapat menerapkan hukuman yang setimpal dengan perbuatan tersangka,” sebut Kasi Intel Kejari Bireuen Abdi Fikri.
Keluarga korban dan warga setempat ikut hadir menyaksikan proses identifikasi dan rekonstruksi tersebut.