Komparatif.ID, Aceh Besar— Ketua Badan Pemenangan Aceh (BPA) pasangan calon gubernur-wakil gubernur Muzakir Manaf (Mualem)-Fadhlullah (Dek Fadh), H. Kamaruddin Abubakar atau akrab disapa Abu Razak, berkunjung ke Dayah Babul Maghfirah di Cot Keueng, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, Rabu, (13/11/2024).
Kedatangan Abu Razak disambut langsung oleh Pimpinan Dayah Babul Maghfirah, Ustaz H. Masrul Aidi, Lc. Pertemuan itu dimanfaatkan oleh keduanya untuk berbincang dan bertukar pandangan mengenai masa depan Aceh, khususnya terkait peran Partai Aceh dalam mendukung syariat Islam dan pelestarian budaya daerah.
Dalam pertemuan tersebut, Ustaz Masrul menekankan pentingnya kontribusi Partai Aceh dalam mendukung pelaksanaan syariat Islam yang menjadi landasan kehidupan masyarakat di Serambi Mekkah.
Ia menjelaskan kedekatan Partai Aceh dengan ulama dayah dari masa ke masa memperkuat peran partai tersebut sebagai penggerak utama nilai-nilai Islam di Aceh.
Ustaz Masrul menyampaikan bahwa Mualem, panggilan akrab H. Muzakir Manaf yang juga Ketua Umum Partai Aceh dan calon gubernur dalam Pilkada Aceh 2024, memiliki komunikasi yang intens dengan ulama dayah dan mendapatkan dukungan dari 15 partai koalisi untuk memperjuangkan kepentingan rakyat Aceh.
Baca juga: Pasukan Inong Balee Resmi Terima SK, Siap Menangkan Mualem-Dek Fadh
Tak hanya menyoroti aspek syariat, Ustaz Masrul juga menyinggung isu penguatan adat istiadat dan budaya Aceh yang kini dinilai mengalami degradasi.
Menurutnya, Partai Aceh perlu hadir dengan solusi nyata dalam menyikapi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat Aceh, termasuk dalam menjaga dan menghidupkan kembali tradisi yang selama ini menjadi identitas Aceh.
Ia berharap kehadiran Partai Aceh di pemerintahan mendatang akan membawa perbaikan signifikan yang dapat dirasakan oleh masyarakat.
Dukungan penuh pun diberikan Ustaz Masrul kepada pasangan Mualem-Dek Fadh sebagai pilihan tepat untuk memimpin Aceh, terutama dalam mewujudkan visi yang diemban Partai Aceh untuk kesejahteraan rakyat Aceh.
Lebih lanjut, Ustaz Masrul menggambarkan sosok H. Muzakir Manaf sebagai “kertas putih,” yang mencerminkan hati nuraninya yang tulus dan pengabdiannya yang murni terhadap Aceh dan nilai-nilai keislaman.
Baginya, Mualem adalah tokoh yang jarang ditemui dalam dunia politik, seseorang yang memiliki kepekaan tinggi terhadap kebutuhan Aceh sekaligus kesungguhan dalam menjaga syariat, adat, dan budaya lokal.
Ketokohan Mualem dianggap sangat berpengaruh dalam menjaga eksistensi nilai-nilai Islam dan adat istiadat di Aceh.
Abu Razak menyambut baik masukan-masukan yang disampaikan oleh Ustaz Masrul. Ia menyatakan bahwa jika Mualem-Dek Fadh terpilih sebagai pemimpin Aceh, mereka akan berupaya semaksimal mungkin menjalankan berbagai program yang mendukung penerapan syariat Islam serta pelestarian budaya dan adat istiadat Aceh.
Abu Razak meyakini bahwa komitmen Mualem dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat Aceh akan menjadi fondasi yang kuat bagi masa depan Aceh yang lebih baik dan bermartabat.
Pertemuan antara Abu Razak dan Ustaz Masrul Aidi ini menegaskan sinergi antara ulama dayah dan Partai Aceh dalam mewujudkan cita-cita bersama untuk mengokohkan syariat Islam di Aceh serta melestarikan adat dan budaya lokal. (*)