Komparatif.ID, Jakarta— Tim Kejaksaan RI Adhyaksa Farmel FC sukses menjadi kampiun di Liga 3 2023/2024 setelah mengalahkan Persibo Bojonegoro dengan skor tipis 3-2 pada laga final yang berlangsung di Stadion Mini Cibinong, Jumat (7/6/2024).
Adhyaksa Farmel FC berhasil unggul lebih dahulu melalui gol yang dicetak oleh Adit Firmansyah pada menit ke-27. Namun, Persibo Bojonegoro mampu menyamakan kedudukan menjelang akhir babak pertama lewat gol penalti Diego Banowo pada menit ke-44. Skor imbang 1-1 bertahan hingga waktu normal berakhir, memaksa pertandingan dilanjutkan ke perpanjangan waktu.
Di babak perpanjangan waktu, Adhyaksa Farmel FC mencetak dua gol melalui Dede di menit ke-92 dan Jufanov di menit ke-106, sementara Persibo hanya mampu menambah satu gol melalui Farido di menit ke-111. Dengan hasil ini, Adhyaksa Farmel FC menang dengan skor akhir 3-2 dan berhak menyandang gelar juara Liga 3 musim ini.
Kesuksesan ini melengkapi pencapaian Adhyaksa Farmel FC musim ini. Selain menjadi juara dan promosi ke Liga 2, klub ini juga menyabet dua penghargaan individu. Sehabudin Ahmad dinobatkan sebagai pemain terbaik sepanjang kompetisi, sementara Abdul Kadir Jailani Toyo meraih gelar pemain muda terbaik.
Selain Adhyaksa Farmel FC dan Persibo Bojonegoro sebagai runner-up, tim lain yang juga lolos ke Liga 2 adalah Persiku Kudus, Persikas Subang, Persikota Tangerang, dan Dejan FC.
Kontroversi Farmel FC
Di balik kesuksesan ini, Adhyaksa Farmel FC tidak lepas dari kontroversi yang menyelimuti perjalanan mereka di Liga 3. Klub ini, yang sebelumnya dikenal sebagai Farmel FC, telah beberapa kali terlibat dalam situasi yang menimbulkan kecurigaan terkait kepemimpinan wasit.
Pada pertandingan babak 32 besar Grup X putaran nasional kompetisi Liga 3 2021–2022 melawan Bandung United FC, Farmel FC diuntungkan oleh beberapa keputusan wasit yang kontroversial. Empat kartu merah yang diberikan kepada pemain Bandung United, serta insiden penalti yang merugikan Bandung United memicu protes keras.
Kontroversi serupa juga terjadi dalam pertandingan melawan PSBL Langsa, di mana keputusan wasit yang dianggap merugikan tim asal Aceh ini menimbulkan protes keras dari pelatih PSBL Langsa, Azhar, yang bahkan menyindir perangkat pertandingan melalui media sosial.
Baca juga: Kalah 3-2, Persiraja Gagal Promosi ke Liga 1
“Terimakasih mafia, terimakasih oknum. Kalian mengajarkan anak-anak pesepakbola Aceh untuk tidak percaya lagi dengan sepakbola Indonesia.” tulisnya kala itu.
Musim 2023/2024 juga tidak luput dari isu serupa. Pertandingan antara Persikota Tangerang dan Adhyaksa Farmel yang berakhir imbang 0-0 di laga terakhir Grup D babak 16 besar putaran nasional Liga 3, disiarkan di YouTube resmi PSSI dan memperlihatkan pemain dari kedua tim tampak enggan mencetak gol. Hasil imbang ini memastikan kedua tim lolos ke babak delapan besar, menimbulkan spekulasi adanya kesepakatan untuk bermain aman demi kepentingan bersama.
Selain itu, Adhyaksa Farmel FC dan Persikota Tangerang yang dimiliki oleh orang yang sama, Eko Setyawan, juga menambah panasnya spekulasi. Pada pertandingan sebelumnya melawan Persiba Bantul, pelatih Persiba mengeluhkan kepemimpinan wasit yang dinilai merugikan timnya, dengan beberapa keputusan kontroversial yang menguntungkan Farmel.