Komparatif.ID, Sigli— Calon Bupati Pidie nomor urut 2, Sarjani Abdullah menyampaikan sejumlah rencana dan program prioritas yang berorientasi pada penguatan nilai-nilai keislaman, termasuk menuntaskan pembangunan Masjid Al Falah.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Panitia Safari Subuh di Masjid Agung Al Falah, Kota Sigli, Minggu (17/11) pagi.
Masjid yang menjadi ikon keagamaan di Pidie tersebut diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan umat Islam, terutama dalam menyemarakkan hari-hari besar Islam.
Selain itu, Sarjani menegaskan akan kembali menghidupkan program hafalan Quran dengan metode “one day one ayat” (satu hari satu ayat) serta memperluas pelaksanaan program baca tulis Alquran di semua jenjang pendidikan.
Ia juga mengungkapkan rencana mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Quran (STIQ) yang memadukan pendidikan umum berbasis dayah.
Baca juga: Sambangi Pasar Pante Teungoh, Sarjani Janji Perbaiki Perekonomian Pidie
Menurutnya, program ini akan menjadi kelanjutan dari pendidikan yang diberikan di Madrasah Ulumul Quran (MUQ), sehingga dapat menciptakan lulusan yang memiliki kompetensi Alquran sekaligus keahlian dalam pendidikan umum.
Program STIQ ini juga diharapkan dapat menarik masyarakat dari luar Pidie untuk menempuh pendidikan di daerah tersebut, yang secara tidak langsung akan berdampak positif pada perekonomian lokal.
Tidak hanya fokus pada penguatan pendidikan keagamaan, Sarjani juga berkomitmen untuk menggalakkan kembali majelis taklim di meunasah dan masjid di seluruh gampong dan kecamatan di Pidie.
Ia berjanji untuk meningkatkan kegiatan ini melalui dukungan program Dinas Syariat Islam dan Badan Dayah Kabupaten Pidie. Menurutnya, kegiatan keagamaan yang aktif dan rutin dapat menjadi wadah untuk memperkuat hubungan antarwarga sekaligus memperdalam pemahaman agama.
Program Safari Subuh yang telah berlangsung selama 13 tahun juga menjadi perhatian khusus. Pada masa kepemimpinan Sarjani pada periode 2012-2017, kegiatan ini menjadi salah satu program unggulan yang berafiliasi dengan Masjid Agung Alfalah Sigli.
Ia aktif hadir di tengah masyarakat dengan mengunjungi berbagai masjid di kecamatan dan kemukiman untuk mendorong pelaksanaan salat berjamaah lima waktu. Safari Subuh bahkan didukung anggaran khusus setiap tahun, termasuk untuk biaya operasional dan akomodasi ustaz yang diundang mengisi kajian dalam program tersebut.
Sarjani menegaskan Safari Subuh tidak hanya menjadi rutinitas, melainkan sebuah gerakan yang bertujuan menghidupkan syiar Islam di Pidie. Ia berharap program ini dapat terus berlanjut dan semakin berkembang untuk menjaga semangat keagamaan di kalangan masyarakat.
Dengan melibatkan banyak pihak, ia optimistis program ini akan memberikan dampak signifikan bagi penguatan iman dan akhlak warga Pidie.
Kenapa urusan mesjid jadi urusan pejabat daerah? begitu banyak mesjid-mesjid di aceh, dimana seharusnya juga ikut membantu mesjid-mesjid di aceh yang pembangunannya belum selesai. kadang aneh juga mesjid-mesjid di aceh ni, mereka malah kebanyakan berlomba-lomba dalam siapa saldo/tabungan mesjid yang paling banyak. makanya kadang jangan heran, orang malah makin malas kasih sumbangan mesjid, karena banyak mesjid kadang bingung dana umat mau dikemanakan.