Komparatif.ID, Bireuen– Calon pemimpin daerah yang maju pilkada dibiayai dengan utang, saat terpilih ia akan fokus mencari dana mengembalikan modal. Lima tahun menjabat ia tak sempat berpikir untuk rakyat.
Hal tersebut mengemuka dalam kampanye dialogis antara paslon Bupati Bireuen dan Wakil Bupati Bireuen nomor urut 3, H. Mukhlis,S.T dan Ir. Razuardi, M.T, Senin malam (4/11/2024) di Keude Lueng Daneun, Peusangan Siblah Krueng, Bireuen.
Seorang juru kampanye, Teungku Azhari, kepada ratusan massa yang hadir di ruang terbuka lantai II Posko Pemenangan di Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, menyebutkan H. Mukhlis,S.T dan Ir. Razuardi,M.T, merupakan pasangan yang memenuhi semua syarat ideal menjadi pemimpin di daerah tersebut.
Baca: Profil Ir. Razuardi, Pendamping H. Mukhlis di Pilkada Bireuen 2024
“Beliau maju pilkada karena panggilan jiwa setelah didorong oleh tokoh masyarakat dari berbagai kecamatan. Kenapa tokoh meminta H. Mukhlis maju pilkada? Karena memiliki kemampuan intelektual dan finansial,” kata Teungku Azhari.
Sementara itu, Camat Bola, seorang senior di Lueng Daneun, yang ikut memberikan testimoninya malam itu, mengatakan H. Mukhlis merupakan sosok yang memiliki semua syarat ideal.
“Beliau catok na, langai na, moto krok na, moto sudok na, (memiliki semua alat dukung kinerja)” katanya yang disambut gemuruh tawa hadirin.
Menurut Camat Bola, syarat utama menjadi pemimpin harus memiliki pengetahuan yang luas, dan harta yang melimpah. Sehingga saat terpilih, tidak lagi meraba-raba, serta tidak lagi mencari dana untuk membayar utang pilkada.
Sementara itu Mahyani Muhammad yang menjadi jurkam utama, mengatakan kondisi Bireuen saat ini tidak sedang baik-baik saja. Di segala lini menyimpan banyak masalah. Bireuen hari ini berbeda sekali dengan Bireuen di era awal-awal kemerdekaan hingga 70-an yang dikenal sampai ke Pusat.
Oleh karena itu, supaya Bireuen dapat dibawa menuju kepada era kegemilangan, maka pada 27 November rakyat di Bireuen harus berbondong-bondong memilih paslon nomor urut 3.
Pada kesempatan itu, H. Mukhlis yang didapuk sebagai orator terakhir, menyebutkan dirinya maju pilkada karena merasa punya tanggung jawab untuk memajukan daerah.
Salah satu wujud nyata dirinya komitmen ingin memajukan Bireuen, yaitu dengan memilih Ir. Razuardi,M.T sebagai wakil. Razuardi merupakan mantan birokrat yang memiliki pengalaman besar dalam mengelola manajemen pemerintahan. Jabatan terakhirnya Sekda Tamiang. Juga pernah menjadi Sekda Bireuen.
“Di dunia birokrasi pemerintahan, tak ada jabatan yang lebih tinggi dari sekda,” katanya.
Ia menjelaskan, Razuardi merupakan sosok yang cerdas, tidak pernah bermasalah secara hukum, dan dapat menyelesaikan masalah tanpa mengorbankan orang lain.
Mukhlis Cut Hasan menyentil sedikit upaya orang-orang yang mencoba menjelekkan namanya sejak uji baca Quran hingga masa kampanye.
“Saat uji mampu baca Quran, mereka menyebar isu bahwa saya tidak bisa mengaji. Ini sejarah dalam pilkada. Calon bupati mengaji dua kali dalam satu tes. Sekali tak pakai mic, sekali lagi pakai mic. Itu adalah saya. Meski kemudian terbukti saya bisa mengaji, tetap saja mereka menyebarkan informasi yang tidak benar,” kata Mukhlis sembari tertawa, disambut tepuk tangan dan tawa hadirin.
Mukhlis juga dirumorkan bila menjadi bupati akan menguasai seluruh proyek pembangunan. Sembari tersenyum pria hitam manis tersebut menjelaskan, kalau sekadar mencari kekayaan, dia tidak perlu menjadi bupati. Cukup menjadi pengusaha saja seperti yang ia jalani selama ini.
“Saya memahaminya begini, kebetulan saya pengusaha [konstruksi] maka fitnahnya demikian. Kalau saya toke lembu, maka nanti saya difitnah akan menguasai seluruh lembu di Bireuen,” katanya. Tawa hadirin kembali meledak diiringi tepuk tangan.
Di depan ratusan orang yang senantiasa betah hingga dini hari, Mukhlis menyampaikan ia maju karena dua hal. Pertama ingin memenuhi janji almarhum Bupati Saifannur yang belum terwujud karena telah berpulang ke haribaan Ilahi. Kedua, ia ingin berbuat lebih untuk Bireuen.
“Saya maju pilkada karena dua hal itu. Makanya saya memilih wakil yang kompeten. Sebelum saya pilih Pak Razuardi, banyak yang menyorong nama-nama lain. Tapi saya menolaknya, karena tidak sesuai dengan syarat yang saya pedomani,” katanya.
Maju pilkada Bireuen, Mukhlis mengatakan tidak berutang ke sana kemari. Seluruh pendanaan dia gunakan uang pribadi. Bahkan dari calon wabup dia tak mengambil uang mahar.
“Saya butuh ilmu dan pengalaman Pak Razuardi. Beliau mantan birokrat yang jujur dan cerdas. Itu yang saya butuhkan demi mencapai cita-cita dapat membangun Bireuen,” sebutnya.
Karena tidak berutang ke sana kemari, serta tidak menggunakan sponsor, bila kelak terpilih, Mukhlis tak perlu bernegosiasi terlalu panjang dengan para pihak.
“Begitu terpilih saya bisa langsung bekerja mewujudkan rencana pembangunan. Tidak perlu bernegosiasi terlalu lama dengan pemodal, karena saya menggunakan modal sendiri,” kata pria pekerja keras itu.
Pertemuan tersebut ditutup dengan pembacaan doa dan saling salam antara kandidat dan warga yang hadir. (*)