Bustami Hamzah & Mualem menjadi kompetitor di Pilkada Aceh 2024. Di luar ring pilkada, mereka berteman. Satu sama lain sudah saling kenal.
Pemilihan kepala daerah hanya menunggu hitungan minggu. Ii merupakan salah satu pesta demokrasi yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua masyarakat. Pada pemilihan kepala daerah ini memiliki dua pasangan.
Pertama ada Bustami Hamzah yang berpasangan dengan M. Fadhil Rahmi. Kedua, Muzakir Manaf alias Mualem. Ia berpasangan dengan Fadhlullah (Dek Fadh).
Jika berbicara rekam jejak, keduanya memiliki riwayat dan pengalaman berbeda. Bustami Hamzah birokrat tulen dengan segudang pengalaman tata kelola pemerintahan, dan jejaring hingga ke pejabat tinggi di Pusat. Jabatan terakhir yaitu Sekda Aceh yang diamanahkan sebagai Pj Gubernur Aceh. Ia menjabat hingga Agustus 2024, dan mengundurkan diri karena maju dalam pilkada Aceh 2024.
Wakilnya; Fadhil Rahmi merupakan salah satu lulusan Universitas Al Azhar, Cairo, Mesir. Ia teman dekat Ustad Abdul Somad. Fadhil Rahmi pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI periode 2019 sampai 2024.
Mualem merupakan mantan Panglima Teuntra Neugara Aceh (TNA) yang setelah damai menjadi Komite Peralihan Aceh (KPA). Mualem menjabat Ketua KPA Pusat hingga saat ini.
Mualem juga Ketua Umum Partai Aceh, Waliyul Ahdi Wali Nanggroe, penasihat di Badan Pengelolaan Migas Aceh (BPMA), serta jabatan-jabatan lain.
Baca juga: Pilkada Aceh 2024: Pertarungan Dua Kandidat Ideal Menuju Aceh Satu
Ia pemimpin di Yayasan As-Sumatrani. Jabatan publik yang ia sandang tentu saja Wakil Gubernur Aceh 2012-2017.
Fadhullah memiliki segudang pengalaman yang menjadikan ia layak menjadi Wakil Gubernur. Fadhullah sebelumnya pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI selama dua periode yaitu 2014 sampai 2019 dan 2019 sampai 2024. Fadhullah juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah Aceh Partai Gerindra.
Pertarungan dua paslon kandidat ini antara Bustami Hamzah & Mualem menjadi pertarungan yang sengit dan tentunya akan menjadi pertarungan yang panas.
keduanya memiliki basis massa yang sangat banyak. Bustami memiliki basis massa dari kalangan ulama, rakyat jelata, tentunya dan juga mahasiswa. Sedangkan Mualem sendiri memiliki basis massa dari mantan-mantan kombatan GAM seluruh Aceh dan juga kalangan anak muda dan orang tua.
Pilkada kali ini unik. Meski banyak tokoh menyatakan maju, tapi mereka kemudian “hilang” ditelan masa.
Muhammad Nazar yang lebih awal mengumumkan ambil bagian, sampai tahap pencalonan ditutup tidak diusung oleh partai apa pun.
Pilkada Aceh 2024 tinggal hitungan minggu. Masyarakat harus memperhatikan setiap kandidat Apakah mereka layak atau tidak untuk memimpin aceh ke depan yang jauh lebih baik atau sebaliknya.
Masa depan Aceh ada di tangan pemilih. Mari gunakan hati nurani, buang ego sektoral, buang irrasional. Mari pilih yang terbaik, supaya Aceh dapat lebih maju dan mampu bersaing secara sehat dengan daerah lain yang telah maju.