Komparatif.ID, Sigli— Calon Bupati Pidie nomor urut 2, Sarjani Abdullah, mengatakan akan melanjutkan program-program strategis yang sempat tertunda saat masa jabatannya pada periode 2012-2017.
Ketua Tim Pemenangan Sarjani-Alzaizi (SajA), Mahfuddin Ismail, menjelaskan Sarjani Abdullah, yang pernah menjabat sebagai Bupati Pidie pada periode 2012-2017, merasa terpanggil untuk menyelesaikan berbagai program yang belum tuntas.
Menurutnya, sejumlah inisiatif yang sempat dijalankan dulu tidak dilanjutkan oleh penerusnya. Karena itu, jika diberi amanah oleh rakyat Pidie untuk memimpin pada periode 2025-2030, SajA berkomitmen merealisasikan kembali gagasan-gagasan tersebut.
Salah satu program unggulan mereka adalah menjadikan Masjid Al-Falah sebagai landmark Kota Sigli yang megah dan indah. Masjid ini dirancang tidak hanya sebagai pusat ibadah, tetapi juga sebagai daya tarik wisata religi yang diharapkan dapat menarik kunjungan masyarakat dari luar Pidie.
Selain itu, pelaksanaan hari-hari besar Islam akan diselenggarakan dengan semarak, mencerminkan semangat keberagamaan masyarakat Pidie.
SajA juga akan menghidupkan kembali program pendidikan berbasis Al-Qur’an, seperti hafalan “One Day One Ayat” dan baca tulis Al-Qur’an di tingkat sekolah dasar. Paslon 02 ini juga akan mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ).
Baca juga: Sarjani Janji Tuntaskan Pembangunan Masjid Al Falah Sigli
STIQ ini diproyeksikan sebagai lembaga pendidikan lulusan Madrasah Ulumul Qur’an (MUQ). Kehadiran STIQ diharapkan mampu memberikan dampak positif pada perekonomian daerah melalui sektor pendidikan berbasis syariat.
Pasangan SajA juga berencana meningkatkan peran Majelis Taklim di setiap meunasah dan masjid di seluruh gampong di Pidie. Program ini akan didukung oleh Dinas Syariat Islam dan Badan Dayah Kabupaten Pidie.
Selain itu, tradisi Safari Subuh yang telah berjalan selama 13 tahun juga menjadi salah satu program andalan yang akan terus dijaga dan diperbesar.
Sarjani mengungkapkan bahwa Safari Subuh tidak hanya sebagai bentuk syiar shalat berjamaah, tetapi juga sebagai ajang mempererat hubungan masyarakat dengan pemimpinnya.
Pada masa kepemimpinan sebelumnya, Safari Subuh telah menjadi kegiatan rutin yang didukung dengan anggaran operasional, fasilitas penginapan bagi ustaz yang memberikan kajian, serta pelaksanaan Maulid Akbar setiap tahunnya.