Rumah Tanpa Kakus, dan Mimpi Haikal Miliki Kursi Roda

Haikal (20) sakit sejak kecil. Dia membutuhkan kursi roda yang bisa memudahkannya melalukan semua aktivitas di atas alat bantu tersebut. Foto: Afrizal Benk Pineung.
Haikal (20) sakit sejak kecil. Dia membutuhkan kursi roda yang bisa memudahkannya melalukan semua aktivitas di atas alat bantu tersebut. Foto: Afrizal Benk Pineung.

Komparatif.ID, Bireuen—Tinggal di rumah tanpa kakus merupakan tantangan tersendiri bagi Muhammad Haikal (20) warga Gampong Blang Tingkeum, Kecamatan Kota Juang. Sejak ibunya berpulang ke haribaan Ilahi, Haikal diasuh oleh bibinya yang bernama Nuriah (60). Sepupu Haikal bernama Ida Fitri (30) ikut merawat pria penyandang disabilitas tersebut.

Dari data yang diperoleh, Minggu (11/9/2022) ibunya Haikal telah dipanggil pulang ke Haribaan Ilahi, ketika sang pria masih berusia 5 tahun. Sang ibu meninggal dunia setelah melahirkan Muhammad Hijrah, yang saat ini bersekolah di kelas III MtsS Darussaadah, Cot Bada Baroh, Peusangan, Bireuen.

Beberapa waktu kemudian, ayah mereka menikah lagi, dan hanya sesekali pulang untuk menjenguk. Otomatis Haikal diasuh oleh bibi dan sepupunya.

Tak ada hal lain yang membuat Nuriah dan Ida Fitri bersedia merawat Haikal sepenuh hati, selain cinta kepada keluarga. Tak bisa mereka membiarkan Haikal seorang diri. Karena lelaki tersebut tidak memiliki daya untuk menegakkan kakinya.

Rumah tak layak huni yang mereka tempati, belum memiliki kakus. Jangan tanya kamar mandi, untuk mengambil air saja mereka harus berjalan 50 meter pada sumur yang telah dipasang pompa.

Nuriah dan Ida Fitri, bila hendak buang hajat pada siang hari, akan mencari tempat yang sesuai. Paling sering menggunakan kakus meunasah. Jikalau malam tiba, mereka menggali lubang dan buang hajat di sana.

Tapi Haikal tidak bisa demikian. Kedua perempuan itu harus memapah Haikal agar dapat buang hajat. Demikian juga kalau mandi, harus dipapah. Tulang-tulang kakinya tak mampu menyangga tubuh pria kurus itu.

Bahkan makan masih harus disuapi. Ia benar-benar tidak berdaya. Dia butuh bantuan dalam banyak hal.

Nuriah bercerita, bila dibawa berobat, sang keponakan harus digendong. Itupun dengan penuh risiko. Dengan tubuhnya yang lemah, ia mudah terkilir. Seringkali dia harus dibawa ke tukang kusuk, untuk membetulkan kembali urat atau tulangnya yang terkilir.

Nuriah dan Ida Fitri, pernah mencoba mengusahakan sebuah kursi roda untuk sang pria muda. Berkat sumbangan dari keluarga, mereka membeli satu unit kursi roda. Tapi sayangnya kursi roda itu tidak representatif untuk Haikal.

“Dia ternyata butuh kursi roda yang tempat duduknya seperti alas kursi. Kalau seperti yang sudah kami beli, tidak bisa. Saat dia didudukkan di sana, badannya langsung melenyot, mengikuti kontur dudukan kursi roda,” terang Ida Fitri.

Sampai sekarang Haikal masih dalam kondisi sakit-sakitan. Seringkali muntah dan pusing. Kadang sakit itu datang ketika dinihari. Kedua perempuan itu kelimpungan, tapi tak menyerah. Haikal adalah keluarga mereka, dan harus diperjuangkan semaksimal mungkin.

“Kursi roda yang layak untuk Haikal dengan kondisi tersebut, dapat membantu kami lebih mudah merawatnya. Karena dia belum mampu melakukan apa pun untuk dirinya sendiri. Semuanya harus kami papah,” kata Ida.

Keuchik Gampong Blang Tingkeum Suwandi menjelaskan, secara ekonomi warga di gampong yang ia pimpin berada pada level bawah. Mereka mengandalkan pendapatan pada sentra batu bata. Tapi bata merah yang diproduksi warga, tidak laku sepanjang tahun. Paling banyak laku saat musim proyek pemerintah tiba. Setelah itu kembali sepi.

Konon lagi yang statusnya buruh pabrik bata, lebih mengenaskan lagi. Menggantungkan hidup semata pada jasa mencetak bata merah, merupakan pilihan pahit, tapi harus dijalani.

Catatan redaksi: Telah terjadi kesalahan pemasangan foto. Foto yang tayang saat ini merupakan Haikal. Sedangkan foto yang sudah kami hapus merupakan penderita lumpuh yang juga membutuhkan kursi roda. Akan kami tulis dalam berita berbeda. Atas ketidaknyamanannya kami mohon maaf. 

Kontributor: Afrizal Benk Pineung

Editor: Redaksi

 

Artikel SebelumnyaKemenag dan FKIP USK Teken MoA Peningkatan Mutu Sarjana
Artikel SelanjutnyaTekan Inflasi, Pj Bupati Pantau Ketersediaan Bawang
Redaksi
Komparatif.ID adalah situs berita yang menyajikan konten berkualitas sebagai inspirasi bagi kaum milenial Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here