Komparatif.ID, Banda Aceh– Begitu naik ke atas panggung Deklarasi Pilkada Damai, Bustami dan Mualem melakukan tos. Mereka tertawa bersama. Tepuk tangan menggema di ballroom Hotel The Pade, Lampeuneurut, Aceh Besar, Selasa malam (24/9/2024).
Ratusan hadirin terkesima dengan penampilan Marching Band Gita Handayani. Para remaja usia 13 sampai 17 tahun, beratraksi dengan penuh rancak. Tabuhan drum, tiupan terompet, mengalun penuh semangat, menyertai gerak tari memesona dari remaja putra dan putri. Tepuk tangan memenuhi ballroom. Suasana benar-benar riang gembira.
Para pendukung kubu Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi bertepuk tangan. Demikian pula pendukung Muzakir Manaf-Fadhullah. Marching Band Gita Handayani di bawah binaan Dinas Pendidikan Aceh, membuat kedua kubu terhibur.
Selasa malam, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh menggelar Deklarasi Pilkada Damai. Sebuah acara penandatangan komitmen pelaksanaan Pilkada Aceh yang menjunjung tinggi sportifitas, dan menjauhi SARA dalam merebut dukungan rakyat.
Suasana asyik hadir kala para kontestan dan forkopimda naik ke panggung. Sebelum mengucapkan janji pilkada damai, Bustami dan Mualem yang berdiri bersebelahan melakukan atraksi spontanitas. Mereka melakukan tos sembari tertawa.
Hadirin bertepuk tangan melihat aksi kedua dua sahabat yang kini menjadi rival [sementara waktu] pada Pilkada Aceh. Tawa keduanya begitu lepas. Para pendukung kedua pihak terlihat bahagia.
Pantauan Komparatif.ID di lokasi acara, deklarasi pilkada damai, benar-benar damai. Tidak ada nuansa tegang sedikitpun. Kedua kubu datang dengan aura bahagia. Suasana begitu ceria.
Baca juga: Ini Dia Nomor Urut Paslon Gubernur Aceh
Suasana lucu kembali terjadi kala kontestan mengucapkan ikrar. Pelantang suara yang digunakan oleh Saiful tidak menghasilkan suara yang terang. Para kontestan sempat kesulitan mengikuti. Tawa kembali pecah.
Saat kandidat dan Forkopimda Aceh menandatangani deklarasi, suasana pun ceria. Bustami, Mualem, Fadhil Rahmi, Fadhullah, serta yang lain, menandatanganinya dengan wajah ceria.
Usai teken-meneken, Bustami dan Mualem kembali membuat lucu. Mualem membuka dua jari sebagai penanda ia nomor urut dua. Bustami membentuk jemari lambang sarangheyo. Tawa hadirin meledak. Selanjutnya Bustami mengangkat telunjuk sebagai lambang nomor urut satu.
Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA dalam pidatonya pada acara itu mengajak semua pihak mengikuti pilkada dengan menjunjung tinggi semangat sportifitas. Ia tidak lama berpidato. Sebelum menutup pidato, Safrizal membaca puisi.
Di luar ballroom, pendukung kedua kandidat, menyatu sembari ngopi bersama. Mereka saling sapa dengan wajah khas Aceh; ramah dan penuh canda.
Mantan Ketua DPRA Dahlan Djamaluddin saat menyapa Komparatif.ID, sembari tersenyum mengatakan pilihan sudah ada di hati masing-masing. Hal terpenting semua ini merupakan ikhtiar menemukan yang terbaik untuk Aceh.