Pemuda Aceh Harus Jadi Motor Penggerak Antikorupsi

Pemuda Aceh Harus Jadi Motor Penggerak Antikorupsi Kelas Pemuda dan LSM Antikorupsi yang digelar KPK RI bekerjasama dengan Pemerintah Aceh di Hotel Hermes, Banda Aceh, pada 29-30 Oktober 2024.
Kelas Pemuda dan LSM Antikorupsi yang digelar KPK RI bekerjasama dengan Pemerintah Aceh di Hotel Hermes, Banda Aceh, pada 29-30 Oktober 2024. Foto: Komparatif.ID/Rizki Aulia Ramadan.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia, bekerja sama dengan Pemerintah Aceh, menggelar Kelas Pemuda dan LSM Antikorupsi di Hotel Hermes, Banda Aceh, pada 29-30 Oktober 2024.

Dengan tema “Pemuda – LSM Berkarakter dan Berintegritas, Wujudkan Indonesia Bebas dari Korupsi,” acara ini diikuti oleh 100 peserta yang terpilih dari 1.600 pendaftar.

Plh Direktur Pembinaan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Johnson Ridwan Ginting, menjelaskan kegiatan ini merupakan langkah konkret menuju visi Indonesia Emas 2025, di mana integritas menjadi pondasi bangsa.

Menurutnya, para pemuda yang lolos seleksi ketat ini akan menjadi agen perubahan yang berperan menanamkan nilai-nilai antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari. Johnson mengungkapkan harapannya bahwa pemuda Aceh ini akan menjadi inspirasi bagi masyarakat luas dan membantu menciptakan Indonesia yang lebih bersih dan transparan.

“Para pemuda yang lolos seleksi ini diharapkan menjadi agen perubahan. Mereka akan menanamkan nilai-nilai integritas dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan prinsip antikorupsi, membawa warna baru bagi Aceh dan Indonesia secara luas,” ungkap Johnson, Selasa (29/10/2024).

Seleksi ketat dilakukan melalui penilaian elektronik yang memungkinkan peserta menjawab serangkaian pertanyaan terkait pengetahuan dan komitmen mereka terhadap isu antikorupsi.

Johnson menjelaskan metode seleksi dengan sistem skor tertinggi menunjukkan kesiapan pemuda Aceh menerima tanggung jawab besar dalam memerangi korupsi.

“Kita menggunakan skor tertinggi sebagai acuan untuk memilih peserta terbaik. Hal ini menunjukkan bahwa pemuda Aceh sangat siap untuk memikul tanggung jawab besar dalam menciptakan Indonesia bebas dari korupsi,” lanjutnya.

Baca juga: Bank Aceh Raih Penghargaan Pariwara Antikorupsi 2024 dari KPK

Selain itu, ia juga menyoroti tingginya antusiasme pendaftar dari Aceh, yang mencapai 1.600 orang, jauh melampaui daerah lain yang rata-rata hanya sekitar 500-600 pendaftar.

Menurutnya, lonjakan angka ini merupakan bukti kuat semangat pemuda Aceh terhadap pemberantasan korupsi semakin tinggi dan patut dijadikan contoh bagi daerah lain.

“Dibandingkan dengan daerah lain yang rata-rata hanya sekitar 500-600 pendaftar, Aceh menunjukkan antusiasme hingga 1.600 peserta. Ini adalah lonjakan yang luar biasa dan bukti bahwa kesadaran pemuda Aceh terhadap pemberantasan korupsi sangat kuat,” jelasnya.

KPK berharap, melalui partisipasi yang tinggi ini, para peserta nantinya akan menginspirasi komunitas mereka sendiri dan menjadi motor penggerak perubahan dalam pemberantasan korupsi di Aceh.

Sementara itu, Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Muhammad Diwarsyah, juga menekankan pentingnya peran pemuda dalam upaya pemberantasan korupsi.

Dukungan penuh dari Pemerintah Aceh terhadap kegiatan ini, lanjutnya, merupakan bukti nyata dari komitmen mereka untuk membangun generasi muda dengan kesadaran antikorupsi yang kuat.

Menurut Diwarsyah, korupsi adalah musuh yang menghancurkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan melemahkan tatanan negara, sehingga peran pemuda dan LSM dalam menyuarakan bahaya korupsi menjadi sangat penting.

“Kami berharap pemuda dan LSM di Aceh bisa menjadi pelopor dalam menyuarakan bahaya korupsi, karena mereka memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun masyarakat yang lebih bersih,” ujarnya.

Selain itu, Diwarsyah Juga menyoroti pentingnya keterlibatan pemuda sebagai jembatan komunikasi antara masyarakat dengan lembaga penegak hukum. Ia optimis para peserta yang telah mengikuti pelatihan antikorupsi ini mampu menyebarkan pemahaman tentang pencegahan korupsi dan memperkuat fondasi masyarakat.

Ia meyakini, para pemuda yang berkarakter dan berintegritas akan menjadi inspirasi dan motivasi bagi masyarakat luas untuk bersama-sama menolak segala bentuk korupsi.

“Kami berkomitmen untuk turut menjegal para koruptor dan menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih. Ini bukan hanya tugas lembaga penegak hukum, tetapi juga kewajiban semua elemen bangsa, mulai dari masyarakat umum hingga para pemimpin daerah,” tegasnya.

Tidak hanya berhenti di pelatihan ini, Pemerintah Aceh berkomitmen untuk terus mendukung langkah-langkah pemberantasan korupsi di masa depan. Dirwansyah menegaskan Pemerintah Aceh siap bekerja sama dengan KPK dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih dan transparan.

Ia menambahkan upaya pemberantasan korupsi bukan hanya tugas lembaga penegak hukum, melainkan kewajiban bersama yang melibatkan semua elemen bangsa, termasuk masyarakat dan para pemimpin daerah.

“Jika kita ingin mewujudkan Indonesia Emas, kita perlu menginvestasikan pemuda dengan nilai-nilai antikorupsi dan membangun mereka sebagai pemimpin masa depan yang jujur dan berintegritas,” pungkasnya.
Artikel SebelumnyaKasus Mantan Anggota DPRK Bireuen Dilimpahkan ke PN Tipikor
Artikel SelanjutnyaKader Pemuda Pancasila: Bustami Gubernur Aceh!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here