Komparatif.ID, Banda Aceh— Berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia (SKI), angka prevalensi stunting di Provinsi Aceh mengalami penurunan pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, Teuku Ahmad Dadek, angka stunting di Aceh turun sebesar 1,8 persen dari 31,2 persen pada tahun 2022 menjadi 29,4 persen pada tahun 2023.
Dadek juga menyampaikan secara nasional, Aceh berada pada peringkat ketujuh tertinggi dalam hal prevalensi stunting. Meskipun demikian, peringkat tersebut menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya di mana Aceh berada pada peringkat keempat tertinggi.
Baca juga: Dinkes Aceh Sosialisasi Cegah Stunting Melalui Seni Tradisional
“Meski masih tergolong tinggi, namun penurunan stunting di Aceh lebih baik jika dibandingkan dengan penurunan nasional,” kata Dadek, Selasa (19/3/2024).
Secara nasional, penurunan angka stunting hanya sebesar 0,1 persen, yakni dari 21,6 persen pada tahun 2022 menjadi 21,5 persen pada tahun 2023. Namun, Dadek juga menegaskan masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk menekan angka stunting di Aceh.
“Sementara itu, target nasional untuk prevalensi stunting pada tahun 2024 adalah turun menjadi 14 persen, dan akan dievaluasi apakah target tersebut dapat tercapai atau tidak,” pungkas Dadek.