Komparatif.ID, Bireuen– Maling melirik kelapa bukan karena tak ada rotan akar pun jadi. Komplotan maling mulai mencuri kelapa karena harga per kilogramnya mulai menarik.
Informasi yang dihimpun Komparatif.ID, Rabu (27/11/2024) beberapa warga di Peusangan, Bireuen, melaporkan bila kebun kelapa di kebun mulai disatroni maling pada malam hari.
Para pencuri tersebut sangat profesional. Gerakan mereka sangat cepat. Proses memetik kelapa diduga menggunakan tali-temali.
Baca: Apa Let Dihabisi Penyalur Kelapa Muda ke Kios Rujaknya
Saat ini kelapa yang disasar maling yaitu pohon-pohon berbuah yang agak jauh dari rumah warga. Dari cerita warga, pohon kelapa di tepi sawah yang berjarak 300 meter dari rumah terakhir, dipanjati pelaku di gulita malam.
Beredar desas-desus bila seseorang dicurigai sebagai otak utama, sekaligus pimpinan pencuri. Tapi bukti-bukti belum sangat kuat.
Saat ini harga beli kelapa santan satu kilogram Rp5000 sampai Rp5500. Harga kelapa kukur siap peras, saat ini dijual Rp8000 per kilogram.
Menurut sejumlah pedagang bumbu di Bireuen, naiknya harga kelapa karena sulitnya mendapatkannya. Para pedagang mengaku cemas karena di musim maulid, mereka sering mendapatkan pesanan kelapa dan santan dalam jumlah banyak.
Tapi memang, secara ekonomi jualan kelapa di aceh cukup lumayan, nggak mesti dijual hasil jadi, mentah juga cukup lumayan, /buah kelapa muda aja 7000, 10000 pake sirup (jualan dipinggir jalan). klo mau curi pun gampang, bentuk kecil, nggak berisik, tinggal ngambil dikit-dikit, terus stock. klo udah banyak tinggal jual. jadi nggak mengherankan jadi target pencurian.