Perkuat Literasi, Pidie Alokasikan Rp700 Juta untuk Buku Dongeng

Perkuat Literasi, Pidie Alokasikan Rp700 Juta untuk Buku Dongeng Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Disdikbud Kabupaten Pidie, Zainuddin. Foto: HO for Komparatif.ID.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Disdikbud Kabupaten Pidie, Zainuddin. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Sigli— Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 700 juta dari dana Pokok Pikiran (Pokir) Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) untuk mendukung program peningkatan literasi di kalangan siswa Sekolah Dasar (SD).

Anggaran tersebut digunakan untuk pengadaan sebanyak 921 set buku dongeng, dengan setiap set terdiri dari 10 buku, yang nantinya akan didistribusikan ke 278 SD di seluruh Kabupaten Pidie.

Program ini merupakan inisiatif dari DPRK Pidie untuk menanamkan minat baca dan memperkaya wawasan anak-anak sejak dini melalui cerita-cerita inspiratif dan mendidik.

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Disdikbud Kabupaten Pidie Zainuddin mengatakan pengadaan buku dongeng ini telah dilakukan dan kini buku-buku tersebut telah tiba di gudang penyimpanan.

Baca juga: Pemkab Pidie Sampaikan Rancangan Perubahan APBK 2024

“Program tersebut telah dilaksanakan, dan telah sampai ke gudang buku-buku dongeng tersebut dilakukan pengadaan dengan sistem e-catalog,” kata Zainuddin pada Selasa, (13/8/2024).

Zainuddin menambahkan PT Dian Daya Dinamika terpilih sebagai perusahaan pemenang tender untuk pengadaan buku dongeng tersebut. Pemilihan perusahaan ini dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku untuk memastikan bahwa buku yang dibeli memenuhi standar kualitas yang diharapkan.

Meski buku-buku tersebut telah tiba, Zainuddin mengungkapkan proses distribusi ke sekolah-sekolah belum dimulai. Sebelum buku-buku tersebut dibagikan, tim dari Disdikbud akan melakukan verifikasi terlebih dahulu untuk memastikan distribusi yang adil dan sesuai kebutuhan.

Verifikasi ini akan dilakukan dengan mengumpulkan data jumlah siswa dari masing-masing sekolah. Data tersebut menjadi dasar untuk menentukan jumlah set buku yang akan diterima oleh setiap sekolah.

Zainuddin menjelaskan sekolah dengan jumlah murid yang lebih banyak akan menerima lebih banyak set buku dongeng, sehingga semua siswa dapat menikmati manfaat dari program literasi ini.

“Kita akan meminta data jumlah murid terlebih dahulu kepada kepala sekolah untuk mengetahui sekolah mana yang lebih banyak murid lebih banyak menerima,” pungkas Zainuddin.

Artikel SebelumnyaBerkali-Kali Lakukan KDRT, Suami Cut Intan Nabila Dijerat Pasal Berlapis
Artikel SelanjutnyaPaskibraka Dilarang Berjilbab, Bustami: Hargai Kekhususan Aceh!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here