Komparatif.ID, Singapura—Konser Taylor Swift di Singapura akan berlangsung selama enam hari. Dimulai pada Sabtu, 2 Maret 2024, konser Talysor Swift di Singapura berlangsung hingga 9 Maret.
Awalnya konser Taylor Swift di Singapura hanya tiga hari saja. Tapi Pemerintah Singapura memberikan hibah dengan angka fantastis kepada panitia penyelenggara. Angka hibah untuk konser Taylor Swift disebut-sebut mencapai 24 juta dollar.
Tapi besaran angka tersebut dibantah oleh Menteri Kebudayan Singapura Edwin Tong. Dalam keterangannya pada Minggu (4/3/2024) dia menolak menyebut angka pasti. Tapi dia menolak membenarkan angka sebesar itu.
Menurut rencana sebelumnya, seusai konser di Singapura, Taylor Swift akan konser di Thailand. Akan tetapi rencana konser di Thailand dibatalkan setelah Pemerintah memberikan hibah dana.
Baca: Jungkook Masuk 4 Nominasi People’s Choise Award 2024
Perihal intervensi politik dan ekonomi Pemerintah Singapura terkuak setelah Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin, menuduh Singapura telah membayar penyelenggara konser untuk membuat negara-kota tersebut sebagai satu-satunya tempat Taylor Swift singgah di Asia Tenggara. Thavisin mengatakan bahwa Pemerintah Singapura membayar penyelenggara konser 2-3 juta dolar AS per malam.
Sejumlah negara termasuk Filipina memprotes perilaku Pemerintah Singapura yang dinilai tidak fair. Pihak yang paling dirugikan akibat monopoli konser Taylor Swift adalah penggemar sang diva sendiri yang sering disebut Swifties. Mereka harus merogoh kocek lebih dalam menonton konser di Singapura.
Swifties mau tak mau harus berbondong-bondong ke Singapura supaya dapat menonton konser sang pujaan hati. Inilah trap yang sejatinya telah dipasang oleh Singapura. Para fans pasti akan bersedia menghabiskan uangnya demi dapat menonton konser.
Selain jumlah pengunjung luar negeri yang bertambah banyak hotel pasti kebanjiran pesanan. Kuliner laku keras. Saat pulang, para wisman tersebut pasti berbelanja. Pemerintah Singapura benar-benar menggerakkan praktes bisnis yang penuh efek berganda.
Dilansir CNN, Seorang wanita yang terbang dari Shenzhen mengatakan kepada BBC bahwa dia dan temannya telah menghabiskan masing-masing 1.200 dolar Singapura hanya untuk membeli tiket. Mereka terpaksa berkemah di rumah temannya setelah tarif hotel di seluruh Singapura melonjak.
Hotel terkenal di negara Singapura, Marina Bay Sands, telah menjual habis paket konser Swift senilai 50.000 dolar Singapura, yang mencakup empat tiket VIP tur Eras dan akomodasi suite untuk tiga malam.
Konser Taylor Swift Tak Bawa Keuntungan Besar
Allen Dungca (22) dari Filipina mengatakan bahwa ia telah mengumpulkan gajinya selama ini untuk turut membawa ibunya ke Singapura. Allen yang merupakan seorang mahasiswa telah membeli paket perjalanan sejak bulan Juli 2023.
“Saat ini, saya seorang pelajar dengan pekerjaan paruh waktu dan saya mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan saya. Namun menyedihkannya, Swifties lain tidak memiliki sarana atau anggaran untuk menonton konser di luar negeri dan saya tahu sebagian besar Swifties Filipina sangat ini melihatnya.”
Rencana Singapura yang ingin meraup untung besar, dikritik oleh sejumlah pengamat ekonomi. Para pengamat menilai konser Taylor Swift di Singapura bakal dipenuhi oleh warga lokal. Dengan demikian target efek berganda yang ingin didapatkan tidak akan terjadi.
Biaya yang sangat mahal di Singapura, membuat pengunjung luar akan berpikir dua kali kalau sekadar menonton konser Taylor Swift.
Kepala ekonom KPMG, Dr Brendan Rynne memperkirakan, lebih dari 90 persen pengunjung konser mungkin adalah warga lokal Singapura, sehingga dana yang mereka keluarkan hanyalah bentuk pemindahan dana seperti biasanya.
Pengunjung asinglah yang akan menambah angka pendapatan tersebut dan jumlah pengunjung luar negeri hanya dua persen, perkiraan Rynne. Setelah dihitung, dia memproyeksikan konser Swift cuma menambah PDB sebesar 10 juta dolar Singapura atau 6,5 juta dolar AS.
Sebelumnya, Dewan Pariwisata Singapura (Singapore Tourism Board (STB)) menyatakan bahwa persiapan konser Swift di Singapura berjalan lancar. Mereka menyatakan tidak memberikan perlakuan spesial atas kedatangan Swift ke Singapura.
“Sebenarnya tidak ada pengaturan khusus, dalam hal ini penutupan jalan tertentu misalnya. Kami anggap seperti konser pada umumnya. Tidak ada perlakuan spesial,” sebut Hafez Marican, Area Manajer STB di Indonesia, Rabu, 28 Januari 2024.
Konser Taylor Swift di Singapura akan berlangsung pada 2, 3, 4, 7, 8, dan 9 Maret 2024 di National Stadium Singapore dan diharapkan akan diisi lebih dari 44.000 orang tiap malamnya.
Harga tiket konser The Eras Tour dari Taylor Swift di Singapura untuk kategori standar dijual mulai S$108 atau setara dengan Rp1,2 juta (S$1=Rp11.098).
Harga tiket konser Taylor Swift tipe standar termahal dipatok seharga S$348 atau setara dengan Rp3,8 juta rupiah untuk kategori CAT1.
Selain merilis harga tiket kelas standar, pihak penyelenggara juga merilis daftar harga paket VIP tiket konser Taylor Swift di Singapura yang terdiri dari enam paket pilihan.
Paket VIP tersebut tersedia mulai dari harga S$328 atau setara dengan Rp3,7 juta hingga yang termahal adalah seharga S$1.228 atau setara dengan Rp13,7 juta.
Disadur dari CNN dan Liputan6