Komparatif.ID,Banda Aceh—Ternyata masih ada ortu yang takut memberikan ikan untuk anak-anak mereka, karena tak mau anaknya ketagihan. Mereka tidak mau anak-anak mereka ketagihan makan ikan, sebab ekonomi tidak mendukung.
Kabar tersebut sangat miris. Semakin bertambah miris karena kejadiannya di Aceh.
Dokter spesialis anak, dr. Aslinar,Sp.A.M.Biomed, berbagi pengalamannya di Instagram-nya @aslinaryafa.
Dalam unggahan yang disitat Komparatif.ID, Selasa (19/11/2024), dokter Aslinar berbagi kisah tentang seorang ibu yang membawa dua putri kecilnya ke poliklinik tempat dr. Aslinar bekerja.
Baca: 6 Orang Ini Dilarang Minum Kopi Siapa Saja?
Kedua putri kecil sang ibu mengalami demam. Dua putri itu masing-masing berusia 3,5 tahun, dan 1,5 tahun.
Sebagai dokter yang sangat peduli terhadap pasiennya, Aslinar selalui bertanya tentang kebiasaan pemberian ASI, MP ASI dan makanan sehari-hari.
Kepada dokter ramah tersebut, sang ibu mengatakan bila kedua putrinya hanya mendapatkan ASI selama tiga bulan. Selebihnya diberikan susu formula, karena ASI sang ibu kering. Kedua anak tersebut baru diberikan makanan pada usia tujuh bulan.
Sang ibu bercerita makanan yang diberikan yaitu nasi campur pisang. Kadang-kadang ditambah garam, dan sesekali telur atau eungkot. Daging dan ayam tidak pernah diberikan.
Aslinar yang penasaran mengajukan pertanyaan lanjutan. Mengapa sang ibu jarang memberikan eungkot atau telur kepada putri-putrinya? Jawaban sang wanita sangat menohok ulu jantung.
Ia tak beri sumber protein hewani tersebut untuk anak-anaknya karena takut mereka ketagihan. Perempuan itu mengaku tidak memiliki uang yang cukup, bila anaknya ketagihan makan eungkot.
Aslinar di dalam postingannya menulis, “Ini real masih terjadi di sekitar kita ya. Makanya angka stunting, wasting, dan bahkan gizi buruk masih terus terjadi. selain pengetahuan yang kurang, masalah kemiskinan menjadi penyebab. Kedua anak ini stunting dan juga gizinya kurang. Tugas kita, yuk buat lebih aware dengan sekitar.