GANEFO, Pesta Olahraga Anti-Israel yang Mati Muda

Ganefo
Pembukaan Ganefo Perdana di Senayan, Jakarta. Foto. Wikipedia Commons.

Komparatif.ID, Jakarta—GANEFO–Games of the New Emerging Forces, alias Pesta Olahraga Negara-negara Berkembang pernah digelar sebagai tandingan Olimpiade. Pemantiknya karena Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 1962 tidak mengundang Israel dan Taiwan. Alasan Sukarno karena Indonesia bersimpati kepada Republik Rakyat Cina dan yang dikacau oleh Taiwan, dan negara-negara Arab yang dibikin sakit kepala oleh ulah negara Zionis Israel.

Komite Olimpiade Internasional (KOI) berang atas sikap Indonesia. Karena Israel dan Taiwan merupakan anggota KOI. Komite Olimpiade menilai sikap Indonesia tak pantas. Tapi menurut Sukarno, politik dan olahraga tidak dapat dipisahkan.

KOI tidak dapat berbuat lebih banyak kala itu. Perhelatan Asian Games tetap berlangsung dan diikuti 17 negara. 15 olahraga dipertandingkan, dan satu eksebisi. Angkat besi batal digelar karena International Weightlifting Federation (IWF) menarik diri karena Indonesia tidak menerbitkan visa untuk atlet dan official Israel dan Taiwan.

Baca: Standar Ganda FIFA & Indonesia Bukan Siapa-siapa

Akibat sikap Sukarno, Indonesia ditangguhkan keanggotaannya di Olimpiade, dan tidak diundang pada Olimpiade Musim Panas 1964 di Tokyo.

Sukarno yang terkenal pantang menyerah, tidak keok dengan sanksi dari KOI. Ia kemudian mengumpulkan sahabat-sahabatnya seusai perhelatan Asian Games di Jakarta. Ia mengajak mereka mendirikan GANEFO, pesta olahraga tandingan Olimpiade.

Tanpa banyak rintangan, GANEFO Perdana pun digelar pada 10 sampai 22 November 1963 di Jakarta. 51 negara ambil bagian, mulai dari Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika Latin. 2.700 atlet bertanding di Ganefo perdana.

GANEFO Perdana menghadirkan Republik Rakyat Cina sebagai peraih medali terbanyak. Di peringkat kedua Uni Sovyet, peringkat ketiga Republik Arab Bersatu, selanjutnya Indonesia, Korea Utara, Argentina, dan Jepang.

GANEFO II (GANEFO Asia I) rencana awalnya dihelat di Kairo, ibukota Republik Arab Bersatu pada tahun 1967. Namun urung digelar karena alasan politik. Perhelatan ini kemudian diundur dan dipindahkan ke di Phnom Penh, Kamboja, pada tanggal 25 November–6 Desember 1966. Tidak ada lagi negara Amerika Latin yang ikut serta. Demikian juga Afrika dan Eropa, tidak lagi ada yang mewakili. Pada GANEFO I, Palestina ikut ambil bagian.

Perolehan medali masih dipuncaki oleh Republik Rakyat Cina, diikuti Korea Utara, Kamboja, dan Jepang.

GANEFO II yang rencananya akan digelar di Beijing, Tiongkok, pada 1967, tidak dilaksanakan karena Cina membatalkan kebersediaanya sebagai tuan rumah. Kemudian tempatnya dipindahkan ke Pyongyang, Korea Utara. Namun GANEFO II tidak pernah digelar dan organisasi tersebut kemudian runtuh.

GANEFO, Dari Benci ke Simpati

Penyelenggaran yang awalnya ditentang oleh banyak elemen. Indonesia yang sedang morat-marit ekonominya, malah Presidennya berpikiran gila. Namun Sukarno dapat membalikkan keadaan. Dengan mengajukan gagasan-gagasan kebangsaan dan semangat anti imperalism, ia justru mendulang dukungan publik. Uni Sovyet dan Tiongkok membantu banyak dalam persiapan Pesta Olahraga Negara-negara Berkembang tersebut.

Di hadapan 100 ribu orang saat pembukaan di Senayan, Sukarno berhasil memainkan emosi audiens. Gemuruh dukungan bergema, mengirim pesan-pesan perlawanan  terhadap Barat yang bertindak sesuka hati. Efek dari pidato itu, Kedutaan Inggris di bakar massa pada 1963.

Artikel SebelumnyaPj Bupati Aceh Utara Paparkan 7 Prioritas Pembangunan di Musrenbang RKPD
Artikel SelanjutnyaRektor UBBG Hadiri Kuliah Umum Wapres di UIN Ar-Raniry
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here