Komparatif.ID, Banda Aceh—Gara-gara PPP tak lolos PT—Parliamentary Threshold—Bunda Illiza –sapaan akrab Illiza Saaddudin Djamal—gagal kembali ke Senayan. Politisi perempuan asal Aceh yang terkenal bersahaja dan tentunya jelita, harus menelan pil pahit akibat Partai Persatuan Pembangunan yang hanya mampu meraih 3,87 persen ambang batas, belum mencapai 4 persen seperti yang dipersyaratkan.
Meunyo hana raseuki bak bibi rhet u luwa. Demikianlah haba maja Aceh – pepatah—yang cocok disematkan kepada Bunda Illiza. Politisi bertubuh tinggi dan berkulit putih gading, telah bekerja dengan baik selama berada di kursi DPR RI.
Hasil Pemilihan Umum 2024, di dapil Aceh I sejatinya sangat menggembirakan untuk Bunda Illiza. Perolehan suara badan perempuan yang telah mengakar di Partai Persatuan Pembangunan, sangat maksimal.
Baca: Nyonya N Bandar Sabu Asal Bireuen Ditangkap di Medan
Pada Pemilu 2024, perolehan suara badan Bunda Illiza 110.556. Jumlah tersebut naik 343 persen atau 78.396, bila dibandingkan hasil pada Pemilu 2019 yang hanya 32.160.Bila ditambah suara partai, total suara untuk mantan Walikota Banda Aceh tersebut 136.931 suara.
Akan tetapi untung tak dapat diraih, malang tidak dapat ditolak. Dukungan rakyat semakin besar, kecintaan rakyat Aceh I bertambah tinggi kepada perempuan kelahiran 13 Desember 1973, justru perolehan suara PPP secara nasional jeblok. Partai yang lahir pada 5 Januari 1973 hasil fusi Partai Nahdlatul Ulama, Partai Islam Persatuan, Tarbiyah Islamiyah, Partai Syarikat Islam Indonesia, dan Partai Muslim Indonesia, untuk pertama kalinya gagal masuk ke Senayan.
Duka bagi Illiza, tentu rahmat bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aceh. Ketua Timnas Amin sekaligus Ketua DPW PKS Aceh Gufran Zainal Abidin, menggantikan kursi yang terpaksa ditinggalkan oleh Bunda Illiza.Banyak orang mengatakan bila Ghufran mendapatkan durian runtuh. Mendapatkan rezeki nomplok setelah politisi perempuan nan cemerlang itu tak kuasa melawan takdir yang menimpa PPP.
Di tingkat Pusat, pengurus DPP Partai Persatuan Pembangunan tidak tinggal diam. Ketua Umum DPP PPP M. Romahurmuzy, Kamis (21/3/2024) dalam keterangan tertulis mengatakan akan melakukan langkah gugatan ke Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi.
Romahurmuzy mengatakan PPP menemukan banyak perbedaan angka yang sangat signifikan, dengan total perolehan suara nasional yang ditampilkan di layar pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Berdasarkan data yang dimiliki PPP, partai berlambang Kabah tersebut telah mendapatkan dukungan suara rakyat mencapai 4 persen. Tapi di KPU mereka hanya memperoleh 3,87 persen.
PPP akan melakukan gugatan ke Bawaslu dan MK, demi mengembalikan suara Partai Persatuan Pembangunan yang menurutnya telah digembosi.
Langkah hukum itu, sebagai bentuk penghormatan PPP terhadap KPU. Rekapitulasi nasional merupakan bagian dari tahapan pemilu seperti yang diatur dalam undang-undang. Sedangkan gugatan yang dilakukan juga bagian dari mekanisme hukum kepemiluan yang telah ditetapkan.