Akhirnya Gubuk Mahmudi Diterangi Listrik

Akhirnya Gubuk Mahmudi Diterangi Listrik Mahmudi dan istrinya di depan gubuk mereka di Alue Gandai Peudada, Rabu (23/10/2024). Foto: Komparatif.ID/Muhajir Juli.
Mahmudi dan istrinya di depan gubuk mereka di Alue Gandai Peudada, Rabu (23/10/2024). Foto: Komparatif.ID/Muhajir Juli.

Komparatif.ID, Bireuen– Mahmudi (41) dan Zulhijarwati (35) warga Gampong Alue Gandai, Kecamatan Peudada, Bireuen, kini tersenyum lega. Gubuk kecil mereka telah memiliki aliran listrik.

Mahmudi, pria kelahiran Paya Meuligoe, Aceh Timur, merupakan salah satu warga Aceh yang kurang beruntung. Meskipun Aceh memiliki banyak dana, ayah empat anak tersebut, harus hidup di bawah garis kemiskinan.

Ia baru beberapa bulan lalu kembali ke kampung halaman istrinya di Alue Gandai. Setelah menikah ia memboyong sang tercinta ke Aceh Timur. Di sana mereka berjuang meniti kehidupan. Satu persatu buah cinta mereka lahir ke dunia. Tapi nasib tak kunjung berubah.

Akhirnya, ayah dari Muhammad Ikhsanul Khalidi, Safwatul Zuhkrina, Azida Zaifa Munzirah, dan Muhammad Zammil Al Zikkra, memutuskan pulang ke kampung halaman istrinya.

Di Dusun Kubang Tujoh, Alue Gandai, Mahmudi membangun sebuah gubuk, tempat ia, istri, dan anak-anaknya berteduh dari panas, hujan, dan angin.

Karena hanya mampu membangun gubuk, mereka pun hidup seadanya. Gubuk mereka belum dilengkapi dengan toilet dan listrik. Bagi pria kurus tersebut, yang paling penting ia dan keluarganya memiliki tempat bernaung.

Kabar tentang keluarga tersebut sampai ke telinga Keuchik Alue Gandai Adahari, dan Sekdes Safrizal,S.E. Kedua elit Alue Gandai ini pun bertandang ke kediaman sang pria. Keduanya masygul melihat pemandangan di depan mata.

Baca juga: Nelly Mursyida dan 3 Anaknya Tinggal di Gubuk Hampir Roboh

Keuchik dan Sekdes Alue Gandai mencoba menemukan jalan keluar. Hajat utama mereka yaitu listrik dan kamar kecil representatif.

Memang benar kata pepatah, siapa yang mencari, pasti menemukan jalan. Mereka memberitahu H. Mukhlis Takabeya, seorang pengusaha jasa konstruksi yang terkenal dermawan.

Mukhlis yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Bireuen, segera turun tangan. Dua hari lalu, listrik telah mengalir ke gubuk sang pria yang terkenal santun itu.

Malam-malam selanjutnya, ia dan keluarganya telah memiliki penerang yang sangat bagus. Mereka berbahagia.

Akhirnya Gubuk Mahmudi Diterangi ListrikKondisi dapur yang digunakan sehari-hari. Foto: HO for Komparatif.ID.
Kondisi dapur yang digunakan sehari-hari. Foto: HO for Komparatif.ID.

Sekdes Alue Gandai Safrizal, S.E, kepada Komparatif.ID, Kamis (24/10/2024) mengatakan Mahmudi sehari-hari bekerja serabutan. Asalkan halal, semua dia kerjakan. Akan tetapi upah yang diterima hanya cukup untuk makan sederhana. Tak ada yang bisa ditabung.

Pun demikian, ada tetangga yang memberikan tumpangan energi listrik. Meski salah secara aturan, tapi itulah yang terjadi.

Perihal rumah sedang diupayakan oleh perangkat desa. Bila berharap pada alokasi Dana Desa, maka antriannya sudah sangat panjang. Salah satu langkah yang akan ditempuh yaitu advokasi ke kecamatan dan Baitul Mal.

“Kami juga mengupayakan dengan cara lain. Siapa tahu berhasil,” kata Safrizal.

Beberapa minggu lalu H. Mukhlis bertandang ke rumah sang pria miskin. Pengusaha tersebut dibawa oleh Keuchik Adahari.

“Kedatangan H. Muklis ke rumah saya beberapa minggu lalu untuk melihat langsung kondisi, dan janjinya benar-benar ditepati dalam waktu belasan hari,” ucapnya terharu.

Ayah empat anak tersebut mengatakan dirinya tidak dapat membalas kebaikan H. Mukhlis. Dia berharap semoga apa yang dicita-citakan oleh sang pengusaha, hendaknya dikabulkan Allah.

“Saya tidak sanggup membalas semua kebaikannya, dan berharap Allah Swt memberikan pahala setimpal untuknya, dan semoga tercapai tujuannya,” ujarnya.

Mahmudi juga berterima kasih kepada Keuchik Gampong Alue Gandai dan jajarannya, serta lembaga Tuha Peut Alue Gandai.
Artikel SebelumnyaCatat! Ini Jadwal, Tema, dan Panelis Debat Perdana Pilgub Aceh 2024
Artikel SelanjutnyaPN Banda Aceh Tolak Praperadilan YARA, Polda Tangani Perkara Sesuai Aturan
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here