Saingi ChatGPT, Elon Musk Dirikan Startup Kecerdasan Buatan xAI

chatgpt,Elon Musk, Bos Tesla dan Founder startup kecerdasan terbaru xAI. Foto: Reuters.
Elon Musk, Bos Tesla dan Founder startup kecerdasan terbaru xAI. Foto: Reuters.

Komparatif.ID, Jakarta— Bos Tesla, Elon Musk, mengumumkan pendirian startup kecerdasan buatan baru yang disebut xAI. Perusahaan ini akan berfokus pada pemahaman realitas dan memiliki sejumlah insinyur yang sebelumnya bekerja di perusahaan ternama seperti OpenAI (ChatGPT) dan Google (GBard).

Sebelumnya, Elon Musk telah menyatakan kekhawatirannya terhadap perkembangan kecerdasan buatan, dan meminta adanya regulasi dalam sektor ini. Dalam upayanya untuk mengatasi masalah ini, ia menciptakan xAI untuk memahami sifat sebenarnya dari dunia kecerdasan buatan.

Meskipun detail terkait dana yang dimiliki oleh perusahaan ini, tujuan spesifik, dan jenis kecerdasan buatan yang akan difokuskan masih belum jelas, situs web resmi xAI menyebutkan bahwa mereka berkomitmen untuk mencapai tujuan tersebut.

Untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang tujuan perusahaan, xAI akan menjadi tuan rumah obrolan Twitter Spaces pada hari Jumat (14/7/2023) mendatang. Pada kesempatan itu, xAI kemungkinan akan diungkapkan informasi lebih lanjut mengenai visi dan arah yang diambil oleh perusahaan ini.

Baca juga: Wakili Erick, Nezar Adukan Podcast Tempodotco ke Dewan Pers

Sebagai pendukung asli OpenAI, Elon Musk pernah memainkan peran penting dalam pengembangan model bahasa besar ChatGPT yang terkenal. Model ini telah populer digunakan, terutama dalam membantu siswa menulis pekerjaan rumah.

Namun, hubungan Elon dengan perusahaan ini mengalami ketegangan karena dia mengkritik adanya bias liberal dalam ChatGPT.

Elon berpendapat bahwa diperlukan model seperti “TruthGPT”. Selain itu, dia juga tidak setuju dengan cara pengoperasian ChatGPT dan hubungannya yang erat dengan Microsoft. Musk merasa aneh bahwa suatu entitas yang semula nirlaba, sumber terbuka, akhirnya menjadi sumber laba yang tertutup.

Pada bulan Maret, Musk menandatangani petisi terbuka yang meminta adanya jeda dalam “Eksperimen AI Raksasa (ChatGPT)”. Petisi tersebut telah mendapatkan sekitar 33.000 tanda tangan hingga saat ini.

Dalam wawancara dengan BBC pada bulan April, Elon mengungkapkan kekhawatirannya terhadap keamanan kecerdasan buatan selama lebih dari satu dekade. Ia berpendapat bahwa perlu ada badan pengawas yang bertanggung jawab untuk mengawasi penggunaan kecerdasan buatan agar tidak menimbulkan bahaya bagi masyarakat.

Selain itu, Elon juga mengungkapkan keprihatinannya terkait penggunaan data oleh perusahaan kecerdasan buatan, terutama dalam melatih chatbot. Ia percaya bahwa sejumlah besar data Twitter telah diambil oleh perusahaan tersebut, dan Twitter harus diberi kompensasi yang memadai.

Elon Musk sebelumnya telah membeli platform microblogging Twitter dalam kesepakatan bernilai miliaran. Namun, perubahan besar yang dilakukannya pada platform tersebut telah menyebabkan banyak orang, termasuk produser acara seperti Anatomi Grey dan Bridgerton, Shonda Rhimes, serta model Gigi Hadid dan aktor Stephen Fry yang meninggalkan platform tersebut sebagai bentuk protes.

Dengan pendirian xAI, Elon Musk berharap dapat mengatasi beberapa masalah yang terkait dengan kecerdasan buatan dan memajukan pemahaman manusia tentang realitas. Kehadiran startup ini diharapkan akan membawa dampak yang signifikan bagi perkembangan AI di masa depan.

Artikel SebelumnyaWakili Erick, Nezar Adukan Podcast Tempodotco ke Dewan Pers
Artikel SelanjutnyaMarhadi & Hasdiana Sukses Sarjanakan Cahaya Mata

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here