
Komparatif.ID, Banda Aceh— Sabang-Pulo Aceh memiliki potensi luar biasa di sektor kelautan yang belum sepenuhnya tergarap. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menilai potensi laut kawasan itu sangat besar dan bisa menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi Aceh.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Penataan Ruang Laut, Kartika Listriana, saat bertemu Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS), Iskandar Zulkarnaen, di Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Kartika Listriana, menyebut KKP menyadari nilai strategis kawasan tersebut. Menurutnya, Sabang memiliki potensi luar biasa di sektor kelautan belum tergarap. Ia mengatakan KKP membutuhkan dorongan aktif dari pihak daerah agar langkah besar dalam pengembangan kawasan tersebut bisa diambil secara bersama dan terarah.
“KKP perlu dorongan dari daerah. Saat ini kami sangat mendorong pengembangan kawasan,” ujar Kartika dengan nada penuh optimisme.
Baca juga: BPKS Siapkan Sabang Sebagai Shore Base Migas untuk WK Andaman
Kartika mengatakan Menteri Kelautan dan Perikanan telah menerima laporan lengkap mengenai situasi dan potensi kawasan itu. Kementerian pun siap memberi dukungan maksimal sepanjang terdapat komunikasi dan koordinasi yang kuat dari BPKS.
Ia menilai pengelolaan kawasan Sabang tidak bisa berjalan sepihak. Sinergi yang erat antara pusat dan daerah menjadi kunci, terutama dalam menjadikan potensi laut sebagai basis pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Kartika mengajak BPKS untuk menyusun bersama daftar investasi potensial di Sabang, yang nantinya akan dibingkai dalam kerangka kerja yang sistematis. Daftar tersebut akan menjadi bahan penting yang bisa langsung diajukan ke Presiden, sebagai bentuk dukungan pusat terhadap pengembangan kawasan perbatasan.
“Sabang adalah kawasan perbatasan negara. Maka, penting bagi BPKS mendapat pembinaan langsung dari pusat. Potensinya masih sangat relevan dan menjanjikan, terutama di sektor kelautan,” imbuh Kartika.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Direktur Pemanfaatan Ruang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Pramana Yudiarso, serta Direktur Pemanfaatan Ruang Kolom Perairan dan Dasar Laut Didit Eko Prasetiyo