Komparatif.ID, Banda Aceh— Perekonomian Aceh pada triwulan III-2024 mencatatkan pertumbuhan yang cukup menggembirakan.
Berdasarkan data yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh pada Selasa (5/11/2024), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh atas dasar harga berlaku mencapai Rp61,03 triliun, sementara atas dasar harga konstan 2010 tercatat sebesar Rp38,50 triliun.
Secara tahunan, ekonomi Aceh juga menunjukkan perkembangan yang positif, dengan pertumbuhan sebesar 5,17 persen dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu (year-on-year).
Sementara secara kuartalan, ekonomi Aceh mengalami pertumbuhan sebesar 2,06 persen dibandingkan triwulan sebelumnya (quarter-to-quarter).
BPS Aceh menyebut pertumbuhan ini didorong oleh beberapa sektor yang mencatatkan hasil signifikan, diantaranya lapangan usaha konstruksi yang tumbuh sebesar 8,82 persen.
Sektor ini menjadi pendorong utama dalam perbaikan perekonomian Aceh pada periode tersebut. Selain itu, sektor ekspor barang dan jasa juga menunjukkan kinerja yang sangat baik dengan pertumbuhan mencapai 19,01 persen, hal ini menandakan adanya peningkatan permintaan terhadap produk dan jasa dari Aceh ke luar daerah.
Lapangan usaha jasa keuangan menjadi sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi dengan angka yang mencolok, mencapai 58,69 persen.
Baca juga: Pacu Pertumbuhan Ekonomi, Bank Aceh Salurkan Rp1,5 T KUR
Dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) juga mencatatkan kenaikan yang signifikan, mencapai 18,95 persen. Hal ini menandakan adanya peningkatan konsumsi di kalangan masyarakat yang didorong oleh kegiatan ekonomi yang membaik.
Selama periode Januari hingga September 2024, ekonomi Aceh tercatat tumbuh sebesar 4,85 persen (c-to-c). Seperti yang terjadi pada triwulan III-2024, sektor jasa keuangan masih memimpin dalam hal pertumbuhan, dengan angka 31,44 persen.
Sektor transportasi dan pergudangan juga menunjukkan kinerja yang baik, dengan pertumbuhan 15,35 persen, sementara sektor pertambangan dan penggalian mencatatkan kenaikan sebesar 9,99 persen.
Dalam hal struktur perekonomian, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tetap menjadi penggerak utama ekonomi Aceh, dengan kontribusi mencapai 29,74 persen terhadap PDRB.
Sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor mengikuti dengan kontribusi sebesar 14,94 persen. Di sisi lain, sektor konstruksi berkontribusi sebesar 9,07 persen, menunjukkan peranannya yang signifikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Namun, meskipun terjadi pertumbuhan yang menggembirakan pada berbagai sektor, sektor pengeluaran juga mencatatkan kontraksi pada beberapa komponen.
Komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) mengalami penurunan sebesar 2,82 persen, sementara pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) mengalami penurunan sebesar 0,31 persen.
Meski demikian, komponen-komponen lain seperti ekspor barang dan jasa, serta pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga tetap menunjukkan kinerja yang positif.
Secara keseluruhan, perekonomian Aceh pada triwulan III-2024 menunjukkan adanya perbaikan yang cukup signifikan, dengan beberapa sektor unggulan yang mendorong pertumbuhannya.
Konstruksi dan sektor ekspor barang dan jasa menjadi pilar utama dalam pertumbuhan ekonomi daerah ini, diikuti dengan sektor jasa keuangan yang menunjukkan peningkatan yang sangat pesat. Dengan terus meningkatnya sektor-sektor ini, prospek perekonomian Aceh di masa mendatang terlihat cukup optimis.