Komparatif.ID, Moscow— Pemerintah Rusia melalui Kementerian Kesehatan mengucapkan terima kasih kepada Ketua Koperasi HKTI TAMARA Aceh Helmy N Hakim atas partisipasinya pada program kesehatan global Rusia.
Helmy N Hakim tidak menyangka surat yang dikirimkannya kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada 10 September 2024, mendapat tanggapan cepat.
Surat tersebut, yang berisi pemaparan kegiatan kerja sama antara Koperasi HKTI Aceh dengan Kedutaan Besar Rusia dan Russian House, diteruskan langsung oleh Kantor Administrasi Presiden Putin kepada beberapa kementerian dan badan federal Rusia, salah satunya Kementerian Kesehatan Rusia.
Dalam keterangannya, Helmy mengaku awalnya tidak berharap suratnya akan mendapat balasan. Ia mengatakan ini bukan pertama kalinya ia mencoba berkomunikasi dengan pihak Rusia, tetapi pesan-pesan sebelumnya tak pernah direspon.
“Saya menulis surat itu dengan ikhlas. Kirim dan lupakan, hehe,” kata Helmy dengan nada santai, Rabu (18/9/2024).
Namun kali ini, hanya dua hari setelah suratnya dikirim, Helmy menerima email yang menginformasikan suratnya telah diterima oleh Presiden Putin dan diteruskan kepada dua kementerian terkait serta satu badan federal.
Meski demikian, Helmy masih mengira bahwa hal tersebut hanya sekadar notifikasi formal yang tidak akan berlanjut lebih jauh.
Persepsinya berubah pada 18 September 2024 pukul 17.30 WIB ketika ia kembali menerima email, kali ini dari Kementerian Kesehatan Rusia.
Baca juga: Koperasi HKTI Aceh Salurkan Bantuan Warga Rusia untuk Yatim Piatu
Email tersebut, ditandatangani oleh Wakil Direktur Kerjasama Internasional dan Hubungan Masyarakat, IV Sonin, berisi ucapan terima kasih atas partisipasi Helmy dalam program kesehatan Rusia, khususnya kontribusinya pada konferensi kesehatan Rusia-Indonesia yang digelar di Jakarta pada 4 Maret 2024 lalu.
Konferensi tersebut diadakan dengan bantuan Russian House, yang saat itu dipimpin oleh Victoria Vicman. IV Sonin juga menyebut bahwa usulan Helmy terkait program kesehatan akan dipertimbangkan sebagai bagian dari agenda Kementerian Kesehatan Rusia di masa depan.
Bagi Helmy, apresiasi ini adalah sesuatu yang luar biasa. Ia merasa kerja sama yang selama ini ia anggap biasa ternyata mendapatkan pengakuan dari salah satu negara besar dunia.
“Semoga sikap dewasa pemerintah Rusia dalam mengapresiasi kerja-kerja masyarakat ini bisa diikuti oleh pemerintah di Aceh juga suatu saat nanti. Bukan cuma sekadar ikut-ikutan eksis,” ucap Helmy sembari tersenyum.
Sejarah kerja sama Helmy N Hakim dengan Pemerintah Rusia dimulai pada 24 Mei 2022 lalu, saat itu ia bersama timnya menjadi delegasi pertama dari Aceh yang diterima oleh Kedutaan Besar Rusia yang dipimpin Lyudmila Vorobyeva.
Helmy juga memfasilitasi bantuan pertama dari Russian House untuk anak-anak yatim di Aceh. Selain itu, atas inisiatifnya, Universitas Syiah Kuala dan Universitas Malikussaleh berhasil mengundang Russian House, badan federal untuk pendidikan dan kerjasama kemanusiaan, yang dipimpin oleh Victoria Viktorovna Vicman.
Vicman sendiri telah dua kali datang ke Aceh untuk menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait kerja sama pendidikan.
Kolaborasi ini menjadi momen penting dalam hubungan Aceh dan Rusia, terutama di bidang pendidikan, karena untuk pertama kalinya universitas-universitas negeri di Aceh bisa menjalin kerja sama langsung dengan badan federal Rusia.