
Komparatif.ID, Bireuen– Galeri Investasi Universitas Islam Aceh (UIA) bersama Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Jeumpa menggelar kuliah umum investasi bagi Gen Z dan Alpha di Aula Tgk Chik Abdurrahman, Kampus Paya Lipah, Selasa, (22/4/2025).
Acara ini menjadi panggung untuk mendorong mahasiswa agar terlibat aktif dalam pengembangan ekonomi lokal melalui instrumen yang legal dan berkelanjutan.
Dekan Fakultas Ekonomi Islam UIA, Malik Adharsyah, menyampaikan pentingnya kesadaran generasi muda terhadap masa depan keuangan mereka. Ia menekankan mahasiswa, apalagi yang sudah menerima beasiswa, perlu mulai memikirkan cara-cara bijak mengelola uang, salah satunya di pasar modal.
Menurutnya, langkah ini tidak hanya menguntungkan secara personal, tetapi juga berdampak terhadap pembangunan ekonomi daerah.
“Setiap uang yang kita habiskan atau kita pakai sehari-hari, apalagi bagi mahasiswa yang punya beasiswa sudah bisa memikirkan kedepan untuk memikirkan soal masa depan yang bisa terjamin dan salah satunya lewat investasi pasar modal,” sebut Malik yang juga anggota penasihat GI UIA.
Ketua Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Bireuen, Dailami, menilai langkah UIA dan Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia sangat positif dalam memperluas literasi keuangan, tidak hanya di kalangan akademisi, tetapi juga masyarakat umum.
Dailami berharap upaya serupa juga dapat menyasar kalangan aparatur sipil negara agar pemahaman tentang pasar modal bisa semakin luas, khususnya di lingkungan pemerintahan Kabupaten Bireuen.
Kuliah umum ini turut menghadirkan Muslim Hasan Birga dari RHB Sekuritas Indonesia serta Direktur Galeri Investasi UIA, Pocut Ainiah.
Baca juga: Dilirik UEA, Pusat Tamaddun Aceh Berpotensi Jadi Magnet Investasi Dunia Islam
Muslim menyoroti pentingnya peran mahasiswa sebagai penggerak dalam membuka akses investasi yang lebih merata di daerah. Ia juga menekankan pentingnya pembaruan kurikulum pendidikan tinggi agar mampu mengikuti perkembangan dunia keuangan, termasuk pemanfaatan teknologi digital dalam prosesnya.
Literasi keuangan menurutnya harus diiringi dengan pemahaman regulasi yang terus berkembang, agar generasi muda tidak terjebak dalam investasi ilegal.
“Mahasiswa harus menjadi motor penggerak dalam meningkatkan akses investasi di daerah dan juga di pasar modal, tugas para dosen pun harus selaras bagi dengan perkembangan kurikulum dan juga soal standar kompetensi yang ada,” sebut Muslim.
Kegiatan edukasi publik ini juga dimanfaatkan sebagai forum diskusi lanjutan antara Galeri Investasi UIA dengan TPAKD Provinsi Aceh yang diwakili oleh Kamil Sayuti dan tim, dalam rangka mempersiapkan program “1.000 Investor Pasar Modal di Kabupaten Bireuen”.
Menurut Kamil, wacana tersebut merupakan peluang strategis yang patut didorong bersama, mengingat adanya komitmen dari Ketua TPAKD Bireuen yang membuka ruang kolaborasi antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan seperti UIA.
Kamil menegaskan TPAKD memiliki mandat untuk mempercepat inklusi keuangan di seluruh lapisan masyarakat, terutama di wilayah yang selama ini kurang terjangkau layanan keuangan formal.
Ia menjelaskan peran TPAKD tidak hanya terbatas pada sosialisasi, tetapi juga mencakup evaluasi hambatan yang dihadapi masyarakat dalam mengakses layanan keuangan. Pemberdayaan pelaku usaha mikro kecil pun menjadi bagian dari fokus utama, agar mereka dapat tumbuh dengan dukungan sistem keuangan yang aman dan transparan.
Ia juga menambahkan bahwa sinergi antara kampus, pemerintah daerah, OJK, Bank Indonesia, dan lembaga keuangan lainnya menjadi kunci dalam menghadirkan layanan keuangan yang mudah diakses oleh masyarakat.
Edukasi pasar modal yang diinisiasi GI UIA, katanya, menjadi bentuk nyata dari kolaborasi strategis lintas sektor yang sejalan dengan misi TPAKD.
“Keberadaan TPAKD ini memastikan masyarakat mendapatkan layanan keuangan yang memadai, mudah, cepat, dan aman. Hal ini dilakukan melalui koordinasi antar pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, kampus atau institusi pendidikan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, dan lembaga keuangan,” jelas Kamil yang juga staf di Biro Perekonomian Setda Provinsi Aceh.