Komparatif.ID, Bireuen– Boraks kembali ditemukan dalam mi kuning yang dijual di sejumlah tempat di Bireuen. Kejahatan bidang pangan tersebut dibongkar oleh Balai Besar POM di Banda Aceh melalui Bidang Perlindungan dan Tertib Niaga, setelah melakukan pemeriksaan.
Pada Selasa (20/12/2022) BBPOM Aceh mengeluarkan Rekapitulasi Hasil Pengujian Pangan Bahan Olahan pada tanggal 20, dan menyatakan bahwa mi kuning basah di Bireuen tidak aman dikonsumsi.
Dalam pengujian tersebut terdapat 3 tempat penjualan mi kuning basah di pasar induk Bireuen positif mengandung boraks dan tidak memenuhi syarat untuk di konsumsi.
Baca juga: Kekayaan Pengusaha Indonesia Low Tuck Kwong Meningkat Pesat Tahun 2022
Kader Pangan Aman BBPOM Aceh Ziaul Fahmi, Sabtu (24/12/2022) menyampaikan rasa khawatirnya terkait persoalan tersebut.
Ia menjelaskan boraks bukanlah bahan campuran makanan, melainkan bahan untuk sektor industri seperti pembuat produk pembersih hingga pengawet kayu. Bila seseorang mengonsumsi pangan mengandung boraks, akan menyebabkan gangguan kesehatan seperti gangguan susunan saraf pusat, merusak ginjal, dan hati.
Oleh karena itu Ziaul mengimbau pelaku produksi mi supaya menjaga keamanan pangan yang dihasilkan. Jangan sampai merugikan konsumen yang tidak tahu menahu dengan campuran dalam olahan mi tersebut.
Secara terpisah sejumlah warga Bireuen juga mengecam perilaku jahat sejumlah pembuat mi. Tindakan mereka mencampur boraks ke dalam bahan pangan merupakan kejahatan. Pelakunya harus dihukum karena membahayakan kesehatan konsumen.
“Bukan hanya sekali. Kasus seperti ini terus berulang. Kami sebagai konsumen sangat dirugikan. Tindakan mereka juga merusak kepercayaan publik terhadap keamanan bahan pangan yang beredar di pasar,” sebut Rusli (40) warga Juli.
Ia meminta polisi mengusut tuntas kasus tersebut. Jangan beri ampun kepada pelakunya. “Jangan sekadar mengimbau saja. Karena mereka tahu perbuatannya merusak kesehatan orang lain,” sebut Rusli.
Demikian juga pendapat beberapa narasumber lainnya. Mereka mendesak BBPOM Aceh membawa kasus tersebut ke ranah hukum. Jangan semata tindakan administrasi.
Boraks Sangat Berbahaya
Boraks merupakan garam mineral konsentrasi tinggi. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat.
Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoa.
Pemerintah melarang penggunaan boraks pada makanan. Penggunaan boraks secara rinci diatur dan dibatasi oleh UU Kesehatan dan Keselamatan Nasional.
Dikutip dari artikel yang dimuat dalam situs Alodokter, boraks adalah zat kimia berbahaya yang bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan bila tertelan atau terhirup.
Serbuk bahan berbahaya tersebut yang terhirup ke saluran pernapasan, tersentuh oleh kulit, atau masuk ke mata juga bisa menyebabkan iritasi mata dan kulit serta berbagai masalah atau gangguan pernapasan, mulai dari nyeri tenggorokan, batuk-batuk, hingga sesak napas.
Jika tubuh terpapar secara terus-menerus atau dikonsumsi dalam jumlah sangat banyak, hal ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang lebih serius, seperti: Kejang dan gangguan saraf,infertilitas atau gangguan kesuburan, kanker, misalnya kanker hati dan kanker usus besar, produksi urine turun atau tidak keluar urine sama sekali (anuria).