Komparatif.ID, Meulaboh—CEO PT Trans Continent (Royal Group) Ismail Rasyid menyebutkan disrupsi juga terjadi di sektor rantai pasok logistik global. Perkembangan teknologi informasi yang massif, telah menyebabkan dampak perubahan secara fundamental.
Disrupsi rantai pasok logistik global disampaikan Ismail Rasyid, saat memberikan kuliah umum di Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat, Selasa (6/2/2024).
Dalam kuliah umum tersebut, Ismail Rasyid,S.E.,M.Tr, disrupsi besar-besaran di sektor rantai pasok logistik global terjadi karena kemajuan teknologi. Perkembangan teknologi digital yang sangat cepat dalam dua dekade ini, menyebabkan disrupsi pada sektor bisnis di seluruh dunia.
Baca: Ismail Rasyid CEO Trans Continent Berkelas Dunia
“Manusia tidak bisa mengelak, apalagi menolak kehadiran perubahan yang terjadi. Disrupsi terjadi di segala lini, termasuk sektor rantai pasok logistik,” sebut Ismail Rasyid.
Ia mengatakan dirinya telah menggeluti dunia logistik selama 30 tahun lebih. Dengan demikian telah mendapatkan banyak mengecap asam garam dalam dunia logistik dari hulu ke hilir. Dirinya merupakan salah satu orang yang melihat langsung perubahan yang tidak bisa dielak, akibat dari kemajuan teknologi digital.
Sebagai pengusaha yang mengerti dunia yang digeluti, ia harus menyesuaikan diri dengan perubahan. Sumber daya manusia diarahkan menyesuaikan diri dengan perkembangan era. Termasuk menguasai teknologi terbaru.
“Disrupi merupakan keniscayaan. Bila tidak ingin terlindas zaman, maka kita harus menguasainya,” sebut Ismail, pria hitam manis kelahiran Matangkuli, Aceh Utara.
Tema kuliah umum yang disampaikan oleh Ismail Rasyid yaitu “Peranan Supply Chain dan Logistik Dalam Persaingan dan Perdagangan Global”.
Ia menjelaskan di hadapan ratusan mahasiswa dan sivitas akademika UTU, tatkala Terusan Panama yang pertama kali dibangun pada 4 Mei 1904, perubahan mulai terjadi di sektor logistik. Dengan semakin pendek perjalanan pasok rantai logistik, berdampak pada harga produk bisa ditekan semurah-murahnya.
Mengapa harga produk dapat ditekan semurah-murahnya? Karena kehadiran Terusan Panama telah memperpendek jalur transportasi, yang kemudian menyebabkan waktu lebih efisien, dan biaya angkut lebih murah.
Perubahan telah terjadi, sedang dijalani, dan akan terus terjadi. Semua negara mengalami dan menghadapinya. Siapa saja yang terlambat akan tertinggal. Pihak yang menolak akan tergilas; kalah dan hancur.
Potensi Indonesia di Sektor Rantai Pasok
Alumnus Fakultas Ekonomi Unsyiah dan Magister Manajemen Transportasi Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti tersebut menjelaskan Indonesia punya potensi di perdagangan internasional. Keberadaan Indonesia di level regional dan global, memiliki penguatan rantai pasok, kekuatan SDM, peralatan dan sistem perangkat lunak dan peralatan keras.
“Adik-adik mahasiswa, dunia sekarang beda dengan dunia ketika saya kuliah. Anda harus menguasai teknologi dengan cepat dan tepat. Jika Anda terpasung dalam disrupsi teknologi, maka Anda akan kalah. Kerja sekarang bisa antarnegara. Tidak harus kerja di dalam negeri,”kata Ismail yang memiliki 21 kantor cabang daerah di Indonesia dan kantor cabang di luar negeri yakni di Autralia, Manila, dan Malaysia.
Dalam kesempatan ini, juga dilakukan MoU antara UTU oleh Rektor Prof. Ishak Hasan dengan CEO Trans Contintent Ismail Rasyid. Sebelumnya pada Senin (5/2/2024) Ismail Rasyid juga memberi kuliah umum dengan tema “Supply Chain Management: Strategi Meraih Keunggulan Bersaing Multinasional Corporation di Era Global” di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.