Komparatif.ID, Banda Aceh— Calon Gubernur Aceh nomor urut 1 Bustami Hamzah mengatakan akan membenahi Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah untuk memperbaiki kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.
Bustami menegaskan pentingnya membenahi akses layanan kesehatan agar masyarakat tidak dibebani dengan biaya yang mahal. Dalam pandangannya, fokus utama saat ini adalah memperkuat puskesmas dan rumah sakit daerah agar pelayanan kesehatan lebih mudah diakses oleh semua masyarakat Aceh.
“Kita harus benahi puskesmas, rumah sakit daerah, itu yang perlu kita perkuat supaya masyarakat jangan dibebankan dengan biaya yang mahal,” ujar Bustami pada debat publik Pilgub Aceh ronde kedua di The Pade Hotel, Banda Aceh, Jumat (1/11/2024) malam.
Menurutnya, perhatian terhadap kondisi Puskesmas dan RSD sangat krusial, terutama bagi masyarakat yang terdampak konflik masa lalu, baik eks kombatan maupun korban yang hingga kini masih belum sejahtera.
Baca juga: Polda Aceh Kerahkan 350 Personel pada Debat Pilgub Ronde Kedua
Ia menekankan bahwa mengabaikan kondisi tersebut merupakan kesalahan besar yang dapat berpotensi menimbulkan kerawanan sosial di masa depan.
Bustami juga mengungkapkan pentingnya optimasi sumber pendapatan daerah lainnya, dengan mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk terlibat dalam pengelolaan blok migas di Aceh. Dengan demikian, diharapkan akan ada peningkatan pendapatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan fasilitas kesehatan.
Sementara itu, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh nomor urut 02, Muzakir Manaf-Fadhlullah, mengemukakan rencana untuk membangun tiga rumah sakit regional jika terpilih dalam kontestasi Pilkada 2024.
Fadhlullah, yang akrab disapa Dek Fadh, menjelaskan rumah sakit tersebut akan dibangun di pantai barat selatan, poros tengah, dan pantai timur Aceh. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan bagi masyarakat.
“Kami akan membangun tiga rumah sakit regional yang terletak di pantai Barsela, di poros tengah, dan pantai timur,” terang Dek Fadh.
Selain itu, Dek Fadh menyebut pihaknya juga akan menyiapkan ambulance laut untuk kawasan kepulauan. Ia menegaskan kualitas layanan terbaik kesehatan harus merata dirasakan seluruh masyarakat Aceh tanpa pandang bulu.
“Kami sangat memahami seperti di pulau terluar seperti di Simeulue, Sabang kami akan menyiapkan ambulans laut buat mereka,” jelasnya.
Melanjuti pernyataan Dek Fad, Mualem mengatakan bila terpilih ia akan memastikan ketersedian dokter-dokter pakar. Dengan memperbaiki kualitas dokter, Mualem mengatakan masyarakat Aceh tidak perlu jauh berobat ke Penang, Malaysia.
“Karena kita kewalahan dengan dokter yang pakar, sebagian kita orang Aceh berobat ke Penang. Ini kewalahan yang paling fatal kepada di Aceh,” jelas Mualem.
Menanggapi rencana Rumah Sakit Regional Mualem-Dek Fadh, Bustami menjelaskan Aceh seharusnya sudah memiliki rumah sakit regional, namun proyek tersebut belum juga selesai hingga saat ini. Ia menekankan perencanaan yang matang sangat penting agar pembangunan fasilitas kesehatan tidak terhambat.
“Ini nampaknya cerita lama. Sekarang ada lima rumah sakit regional yang sudah 10 tahun ini tidak selesai karena kita tidak punya perencanaan yang matang,” ujarnya.
Bustami mengkritisi lamanya proses penyelesaian lima rumah sakit regional yang telah direncanakan selama sepuluh tahun namun tidak kunjung terealisasi.
Menurutnya, salah satu masalahnya adalah kurangnya fokus pada dunia kesehatan dalam penggunaan dana Otonomi Khusus (Otsus), ditambah dengan kondisi fiskal yang menurun.