Buah Bantu Turunkan Berat Badan: Mitos atau Fakta?

Buah untuk Bantu Turunkan Berat Badan: Mitos atau Fakta? Foto: Komparatif.ID.
Foto: Komparatif.ID.

Komparatif.ID— Banyak orang yang berusaha menurunkan berat badan sering kali menghindari buah karena anggapan bahwa kandungan gula alami pada buah dapat menggagalkan upaya mereka.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa justru sebaliknya, buah dapat menjadi sekutu dalam manajemen berat badan yang sehat. Bukti ilmiah mengungkapkan konsumsi buah utuh setiap hari berbanding terbalik dengan penambahan berat badan, artinya semakin banyak buah yang dikonsumsi, semakin kecil kemungkinan berat badan bertambah.

Buah mengandung gula alami, yang berbeda dari gula tambahan dalam makanan olahan. Selain itu, buah kaya akan antioksidan, nutrisi anti-inflamasi, serta serat yang penting untuk kesehatan pencernaan. S

alah satu faktor utama yang menjadikan buah efektif dalam membantu pengelolaan berat badan adalah kemampuannya untuk memberikan rasa kenyang lebih lama. Serat dan air yang terkandung dalam buah utuh memperlambat proses pencernaan, sehingga mengurangi rasa lapar.

Ini membantu mengurangi total kalori yang dikonsumsi ketika buah dimasukkan dalam diet, terutama ketika digunakan sebagai pengganti camilan tinggi kalori.

Nutrisi dalam buah seperti vitamin A, E, dan C juga memiliki peran penting dalam pengurangan lemak tubuh, terutama lemak perut yang berhubungan dengan risiko kesehatan.

Antioksidan yang disebut polifenol, yang banyak terdapat dalam berbagai jenis buah, telah terbukti efektif dalam mencegah penumpukan lemak. Selain itu, serat dan antioksidan dalam buah juga berfungsi untuk mengubah komposisi mikroba dalam usus dengan cara yang mengurangi risiko obesitas.

Baca juga: Rahasia Kelezatan Rujak Aceh Ternyata Bersumber dari Buah Ini

Meskipun buah secara umum memiliki manfaat untuk manajemen berat badan, ada beberapa jenis buah yang lebih menonjol dalam membantu pengelolaan lemak tubuh. Beberapa buah yang telah terbukti mendukung penurunan berat badan atau lemak tubuh antara lain adalah apel, alpukat, delima, mangga, dan kurma.

Apel adalah salah satu buah yang kaya akan polifenol dan antioksidan yang berperan sebagai anti-inflamasi. Buah ini juga mengandung serat yang tinggi, terutama jika dimakan dengan kulitnya.

Penelitian menunjukkan bahwa makan apel utuh sebelum makan dapat membantu mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi. Ini karena serat pada apel membantu memberikan rasa kenyang yang lebih lama dibandingkan dengan saus apel atau jus apel, yang telah kehilangan sebagian besar seratnya.

Alpukat, meski dikenal sebagai sumber lemak baik, ternyata juga berperan dalam manajemen berat badan. Sebuah studi tahun 2021 menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi satu alpukat utuh setiap hari mengalami penurunan lemak visceral, yaitu lemak yang berada di sekitar organ dan berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan.

Selain itu, alpukat juga diketahui dapat meningkatkan rasa kenyang, yang membantu mengurangi keinginan makan berlebih.

Delima juga merupakan buah yang kaya akan serat dan polifenol. Serat dalam delima dapat membantu memberikan rasa kenyang lebih lama, sementara polifenol yang terkandung di dalamnya memiliki efek anti-inflamasi yang signifikan, yang dapat membantu memecah lemak dalam tubuh.

Penelitian juga menunjukkan bahwa polifenol dalam delima dapat melindungi dari penyakit seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.

Mangga, meskipun rasanya manis, ternyata tidak menyebabkan peningkatan berat badan. Bahkan, sebuah analisis data selama tujuh tahun menunjukkan bahwa pria yang mengonsumsi mangga memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah serta lingkar pinggang yang lebih kecil dibandingkan dengan yang tidak memakan mangga.

Selain itu, mangga kaya akan vitamin dan mineral penting, seperti vitamin A, C, dan E, yang membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Kurma, buah yang sering dianggap terlalu manis untuk dikonsumsi selama diet, sebenarnya memiliki manfaat bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan. Sebuah penelitian pada tahun 2020 menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi tiga kurma setiap hari selama 16 minggu tidak mengalami peningkatan berat badan.

Sebaliknya, mereka mengalami penurunan kadar kolesterol total dan LDL, jenis kolesterol yang dianggap berbahaya. Kurma juga dapat menjadi pengganti alami yang baik untuk gula tambahan dalam makanan penutup atau camilan manis, yang memungkinkan penurunan asupan kalori tanpa mengorbankan rasa.

Dengan mengonsumsi buah sebagai bagian dari pola makan sehat, Anda tidak hanya mendukung tujuan penurunan berat badan, tetapi juga mendapatkan manfaat nutrisi tambahan yang penting untuk kesehatan jangka panjang.

Buah-buahan tertentu, seperti apel, alpukat, delima, mangga, dan kurma, dapat memberikan dukungan khusus dalam pengelolaan lemak tubuh serta menjaga keseimbangan nutrisi. Jadi, tidak perlu lagi ragu untuk menikmati buah dalam menu harian, karena buah dapat menjadi kunci untuk mencapai berat badan ideal dan hidup lebih sehat.
Artikel SebelumnyaMembedah Visi Bustami-Fadhil Rahmi Untuk Aceh Baru
Artikel SelanjutnyaH. Mukhlis Sumbang Sapi untuk Maulid dan Muzakarah Ulama Se-Aceh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here