Komparatif.ID, Banda Aceh– Ketua Harian PB PON XXI wilayah Aceh dan juga Plh. Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Azwardi Abdullah mengingatkan tim Bidang Konsumsi PON XXI wilayah Aceh untuk memastikan distribusi makanan bagi atlet dan kontingen berjalan tepat waktu.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Azwardi saat meninjau langsung pusat distribusi makanan yang berlokasi di komplek SMK Negeri, Lhong Raya, pada Minggu (15/9/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Azwardi mengatakan PB PON terus mendapatkan keluhan terkait keterlambatan distribusi makanan meski PON sudah memasuki hari kelima.
Pada pertemuan Chief de Mission (CdM) yang diadakan pagi itu, keluhan mengenai ketidaktepatan waktu pengiriman makanan masih menjadi isu yang disampaikan oleh beberapa kontingen.
“Hingga CdM pagi tadi, kita masih mendapatkan keluhan keterlambatan pasokan makanan. Karena itu, kami mengingatkan teman-teman di Bidang Konsumsi untuk menjaga pola distribusi, pelajari polanya agar penyaluran makan, baik pagi, siang dan malam bisa sesuai jadwal, sesuai waktu makan,” ujar Azwardi.
Baca juga: Makanan Atlet Bermasalah, Ini Penjelasan PB PON
Azwardi menyebut pola distribusi makanan perlu dievaluasi dan diperbaiki. Ia menekankan pentingnya menyesuaikan penyaluran makanan sesuai dengan waktu makan pagi, siang, dan malam.
Pasokan yang tidak tepat waktu akan sangat berdampak pada para atlet, yang membutuhkan asupan gizi tepat pada waktunya untuk mempersiapkan diri menghadapi pertandingan.
“Para atlet tentu harus mendapatkan pasokan makanan tepat waktu, karena mereka kan akan bertanding. Jadi, ketepatan waktu distribusi makanan tentu penting dan harus,” lanjutnya.
Meskipun terkait jenis makanan, Azwardi mengakui bahwa tidak mungkin untuk sepenuhnya memenuhi selera seluruh kontingen yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Namun, ia menegaskan bahwa ketepatan waktu distribusi merupakan hal yang tidak bisa ditoleransi.
“Keluhan terkait jenis makanan tentu tidak bisa kita akomodir secara keseluruhan, karena kontingen PON XXI berasal dari seluruh Nusantara, tentu ada perbedaan minat dan selera. Namun, distribusi tentu tidak bisa kita tolerir,” pungkas Plh. Sekda.