Menikmati Taman-Taman Kota: Oase Hijau di Tengah Hiruk Pikuk Banda Aceh

Menikmati Taman-Taman Kota: Oase Hijau di Tengah Hiruk Pikuk Banda Aceh
Salah seorang anak sedang menikmati permainan di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh. Foto: Komparatif.ID/Fuad Saputra.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Banda Aceh menawarkan pesona yang tak hanya ditemukan di tepi laut atau pegunungan, tetapi juga di tengah kota melalui sejumlah ruang terbuka hijau (RTH) yang menarik dan menyegarkan.

Di tengah rutinitas dan padatnya aktivitas kota, ruang terbuka hijau seperti Taman Bustanussalatin (Taman Sari), Blang Padang, hingga Hutan Kota Tibang, menjadi pilihan yang digemari warga dan wisatawan untuk melepaskan penat seraya menikmati keindahan suasana perkotaan.

Tempat-tempat ini tak hanya menjadi lokasi wisata, tetapi juga ruang berkumpul bagi keluarga, komunitas, dan berbagai kegiatan sosial.

Salah satu taman yang menjadi favorit di Banda Aceh adalah Taman Bustanussalatin (Taman Sari), terletak strategis di pusat kota dengan luas sekitar 3000 meter persegi. Lokasinya yang berdekatan dengan banyak objek wisata populer seperti Museum Tsunami, Peutjoet Kerkhof, Lapangan Blang Padang, dan Masjid Raya Baiturrahman menjadikannya mudah diakses dari berbagai penjuru kota.

Taman ini dulunya merupakan tempat bersantai keluarga Sultan Aceh pada abad ke-17 di masa Sultan Iskandar Tsani. Taman Bustanussalatin kini dipenuhi dengan berbagai tanaman hijau dan pohon rindang, menjadikannya tempat yang nyaman untuk berjalan-jalan atau sekadar menikmati pemandangan.

Pengunjung dapat duduk-duduk di bangku taman, membaca buku, atau sekadar mengobrol dengan teman.

Setiap akhir pekan dan sore hari, Taman Sari dipadati oleh warga, terutama keluarga yang membawa anak-anak untuk bermain. Taman ini memiliki area bermain anak dengan berbagai permainan sederhana yang membuat anak-anak betah bermain. Tak jarang, tawa riang anak-anak terdengar bersahutan saat bermain ayunan atau berlarian di hamparan rumput yang luas.

Rina (39), seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Banda Aceh, kerap menghabiskan waktu sore di Taman Sari bersama kedua anaknya. Menurutnya, Taman Sari adalah tempat yang ideal untuk bersantai tanpa biaya mahal.

Ia senang karena anak-anaknya dapat bermain dengan aman dan nyaman di tengah lingkungan yang asri. Selain itu, kedekatan Taman Sari dengan sejumlah ikon kota menjadikannya tempat berkumpul yang cocok sebelum melanjutkan wisata ke destinasi lain di Banda Aceh.

“Biasanya tiap sore kesini, cuma 10 menitan dari rumah. Tamannya luas, area bermain anak juga ada. Lumayan biar suntuk dengan gadget aja di rumah,” ujar Rina, Minggu (15/9/2024)

Pengalaman serupa juga disampaikan Farah Ghina, salah pekerja bank syariah nasional yang kerap menyempatkan diri mampir ke Taman Bustanussalatin sepulang bekerja untuk bersantai.

Baca juga: Menjelajahi Segarnya Wisata Air Krueng Lamsujen

Menurutnya, taman ini sangat nyaman karena lokasinya berada di pusat kota dan dekat dengan kantor serta rumahnya. Ia mengaku senang dengan suasana sejuk dan asri yang ada di taman ini, serta fasilitas yang disediakan untuk anak-anak seperti ayunan dan perosotan.

Baginya, Taman Bustanussalatin adalah tempat ideal untuk menghilangkan penat setelah seharian bekerja.

Sementara itu, Blang Padang menawarkan pengalaman berbeda dengan pesona hamparan rumput hijau seluas delapan hektar di pusat kota. Lapangan ini menjadi saksi berbagai peristiwa bersejarah, salah satunya kontribusi masyarakat Aceh dalam pembelian pesawat Dakota RI-001 Seulawah yang merupakan cikal bakal maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

Taman Bustasnussalatin atau yang disebut Taman Sari, dulunya kawasan ini merupakan tempat keluarga raja-raja Aceh beristirahat. Foto: Komparatif.ID/Rizki Aulia Ramadan.
Taman Bustasnussalatin atau yang disebut Taman Sari, dulunya kawasan ini merupakan tempat keluarga raja-raja Aceh beristirahat. Foto: Komparatif.ID/Rizki Aulia Ramadan.

Kini, replika pesawat tersebut berdiri megah di sudut Blang Padang sebagai simbol kebanggaan dan sejarah Aceh yang kokoh. Lapangan ini bukan hanya menawarkan keindahan, tetapi juga nilai sejarah yang tinggi bagi warga Banda Aceh dan wisatawan yang datang.

Setiap pagi dan sore, Blang Padang ramai oleh pengunjung yang berolahraga, dari jogging, bersepeda, hingga bermain sepak bola. Tempat ini juga dilengkapi dengan lintasan lari, lapangan skateboard, dan berbagai fasilitas olahraga lainnya.

Tidak hanya bagi para pecinta olahraga, Blang Padang juga menjadi tempat yang nyaman untuk bersantai bersama keluarga. Pepohonan rindang dan fasilitas bermain anak menjadikan lapangan ini tempat yang ideal untuk berkumpul.

Selain itu, banyak festival, pameran, dan bazar kuliner yang sering digelar di sini, menjadikan suasana lapangan selalu hidup dan penuh keceriaan.

Bagi Yuni, seorang warga Banda Aceh yang sering membawa keluarganya ke Blang Padang, tempat ini adalah lokasi favorit mereka untuk piknik sederhana di akhir pekan. Yuni mengatakan anak-anaknya sangat suka bermain di area bermain anak di area permainan anak yang buka saban sore.

Ia menilai Blang Padang sebagai tempat yang cocok untuk semua anggota keluarga, dari anak-anak hingga orang dewasa. Kesejukan dan keindahan alam di tengah kota memberikan pengalaman menyenangkan bagi Yuni dan keluarganya setiap kali mereka datang ke sini.

Sementara itu, Hutan Kota Tibang, atau dikenal juga sebagai Hutan Kota BNI, menjadi tempat yang tepat bagi mereka yang ingin mencari ketenangan di tengah suasana alam yang asri. Berlokasi di Jalan Hutan, Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, taman ini awalnya merupakan lahan kosong yang kurang terawat, namun kini telah diubah menjadi area hijau yang dipenuhi pohon rindang dan udara segar. Tanpa biaya masuk, pengunjung dapat menikmati ketenangan di sini.

Frinanda, seorang pengunjung Hutan Kota Tibang, merasa taman ini menjadi tempat yang tepat untuk melepas penat dari kesibukan sehari-hari. Menurutnya, suasana di Hutan Kota Tibang memberikan perasaan damai, jauh dari kebisingan kota, sehingga sering ia jadikan tempat untuk bermeditasi atau sekadar menikmati udara segar.

Meskipun begitu, Frinanda sedikit menyayangkan beberapa fasilitas yang sudah mulai rusak, namun baginya hal tersebut tidak mengurangi kecintaannya terhadap tempat ini.

Kehadiran taman-taman ini bukan hanya berfungsi sebagai paru-paru kota, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap kualitas hidup masyarakat.

Selain memberikan tempat berolahraga dan bersantai, taman-taman ini juga menjadi tempat interaksi sosial yang mempererat hubungan antarwarga. Di sinilah orang-orang saling bertegur sapa, berbagi cerita, dan menikmati indahnya alam yang tersedia di tengah kota.

Wisata taman kota di Banda Aceh menunjukkan bahwa ruang terbuka hijau dapat menjadi alternatif wisata yang menarik, tak hanya untuk warga lokal tetapi juga wisatawan yang ingin merasakan suasana tenang dan asri di tengah perkotaan.

Baik di Taman Sari yang strategis, Blang Padang yang bersejarah, hingga Hutan Kota Tibang yang tenang, semua tempat ini menawarkan keindahan yang berbeda-beda namun tetap menghadirkan ketenangan.

Keluarga-keluarga yang datang ke taman-taman ini merasakan kebahagiaan sederhana ketika melihat anak-anak mereka bermain, berlarian, dan menikmati udara segar tanpa perlu jauh-jauh dari pusat kota.

Di sini, masyarakat dan wisatawan bisa menikmati waktu berkualitas dengan suasana alam, sambil memupuk rasa cinta terhadap lingkungan dan kota mereka sendiri.

Di akhir pekan, taman-taman kota Banda Aceh selalu ramai, dipenuhi oleh keluarga, pasangan muda-mudi, serta komunitas yang beragam. Mereka hadir untuk melepas penat, menikmati suasana hijau, dan menghabiskan waktu bersama.

Sebagai ruang publik yang dapat diakses dengan mudah dan tanpa biaya besar, taman-taman ini telah menjadi pilihan favorit yang menyejukkan di tengah gemerlapnya kota Banda Aceh.
Artikel SebelumnyaSekda Azwardi Awasi Langsung Distribusi Konsumsi PON XXI
Artikel SelanjutnyaRBT Banda Aceh Siap Menangkan Bustami-Fadhil Rahmi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here