Azwar Abubakar Jadi Penguji Kehormatan Skripsi Mahasiswi IAN FISIP UIN

Azwar Abubakar Jadi Penguji Kehormatan Skripsi Mahasiswi IAN FISIP UIN Menpan RB 2011-2014 menjadi penguji kehormatan Prodi IAN FISIP UIN Ar Raniry, Rabu (10/7/2024). Foto: HO for Komparatif.ID.
Menpan RB 2011-2014 menjadi penguji kehormatan Prodi IAN FISIP UIN Ar Raniry, Rabu (10/7/2024). Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) periode 2011-2014 Azwar Abubakar menjadi Penguji Kehormatan Prodi IAN FISIP UIN Ar Raniry, Rabu (10/7/2024).

Azwar menjadi penguji sidang munaqasyah, Almira Maghfirah, mahasiswa UIN kelahiran Bireuen. Almira mengajukan penelitian berjudul Inovasi Pelayanan Pendaftaran Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Bireuen.

Tim pelaksana Munaqasyah terdiri dari Muhammad Thalal, Lc., M.Si., M.Ed sebagai Pembimbing I dan Dr. Taufik, M.Si sebagai Pembimbing II, dengan Muazzinah, MPA sebagai Penguji I dan Zikrayanti, M.LIS sebagai Penguji II.

Dalam sesi tanya jawab, Azwar Abubakar menanyakan tentang perubahan yang terjadi terkait standar pelayanan, waktu pelayanan, dan biaya pelayanan sebagai hasil dari inovasi di Disdukcapil Bireuen.

Azwar Abubakar juga menyoroti pentingnya layanan digital, mengingat kemudahan akses data di negara-negara lain yang sudah menggunakan teknologi digital.

Baca juga: Incar Akreditasi Unggul, FISIP UIN Ar-Raniry Benchmarking ke FIA UI

Kepada penguji, Almira menjelaskan Disdukcapil Bireuen telah menciptakan berbagai inovasi pelayanan untuk memudahkan masyarakat dalam mengurus dokumen kependudukan yang dibutuhkan.

Salah satu inovasi yang diangkat adalah “Penertiban Administrasi Kependudukan Untuk Masyarakat Gampong” atau yang dikenal dengan “Pena Keu Masygam”.

Inovasi-inovasi ini memberikan perubahan positif bagi masyarakat dan pemerintah, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kepemilikan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil. Program ini juga mempermudah masyarakat dalam mendapatkan dokumen administrasi tanpa kendala.

Terkait layanan digital, Almira mengakui bahwa masih terdapat kendala karena tidak semua masyarakat familiar dengan penggunaan layanan digital. Meski demikian, upaya maksimal tetap dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Secara keseluruhan, Azwar Abubakar bersama para penguji memberikan penilaian positif terhadap skripsi Almira. Mereka menyebut penelitian ini sangat baik dan dapat menjadi contoh bagi lembaga lain dalam menciptakan inovasi pelayanan kependudukan

 

Artikel SebelumnyaBila Salah Tangkap, Kamu Berhak Terima Hingga Rp600 Juta
Artikel SelanjutnyaKloter Haji Pertama Aceh Tiba di Serambi Mekkah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here