Sebelum Terbang ke Sulsel, Atlet Muaythai Dijamu Kuah Beulangong

Atlet Muaythai Sulsel
Official dan atlet Muaythai Sulsel, Kamis (12/9/2024) dijamu makan siang dengan menu kuah beulangong di Rumah Makan Lem Bakrie, Pango, Banda Aceh. Mereka sangat terkesan dengan keramahan orang Aceh dan layanan baik dari panitia PON XXI. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh—Atlet Muaythai Sulawesi Selatan mendapatkan kesan sangat indah sebelum terbang ke kampung halaman. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh, Muhammad Daud,menjamu mereka menikmati kuuliner special Aceh; kuah beulangong.

Muhammad Daud benar-benar melaksanakan fungsinya sebagai orang Aceh. Dia memperlakukan atlet Muaythai Sulawesi Selatan, seperti adik-adiknya sendiri. Lazimnya orang Aceh yang mau pergi jauh, selalu digelar kenduri, demikian Muhammad Daud memperlakukan para atlet Muaythai Sulsel.

Baca: Kontingen Papua Pegunungan Puji PON XXI di Aceh

Bagi Muhammad Daud, official dan atlet Muaythai yang diberikan tanggung jawab kepadanya selama bertanding di Aceh pada PON XXI Aceh-Sumut, sudah dianggap sebagai saudara. Meski sangat sibuk dengan tugas lainnya, ia tetap memberikan perhatian besar kepada saudara yang datang dari Indonesia Timur.

Setiap ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Meski perpisahan sangatlah berat, tapi haruslah tetap terjadi. “Berat berpisah dengan mereka. Atlet dan official Muaythai Sulsel sudah sangat dekat dengan saya. Rasanya seperti saudara, bukan lagi tamu,” kata Muhammad Daud.

Pada Kamis, 12 September 2024, official dan atlet cabang bela diri itu, harus kembali ke kampung halaman; Sulawesi Selatan yang indah. Muhammad Daud tidak melepas begitu saja kepulangan mereka. Ia ingin mengikat perpisahan itu dengan kenangan teramat indah.

Karena waktu yang sangat terbatas, Muhammad Daud membawa rombongan Sulsel ke rumah makam Lem Bakrie, yang berada di Pango, Kota Banda Aceh.

Warung makan Lem Bakrie merupakan salah satu rumah makan yang terkenal di Banda Aceh. Meskipun penampilannya sederhana, tapi telah dikenal hingga ke Pulau Jawa. Sejumlah tamu penting Pemerintah pernah bertandang ke warung tersebut.

Di Lem Bakrie, mereka duduk dalam satu meja panjang. Menikmati ragam sajian kuliner makan siang. Di antara yang menarik tentu saja kuah beulangong, kari khas Aceh Besar yang terkenal sejak zaman Kesultanan Aceh Darussalam. Mereka akrab dalam suasana penuh kekeluargaan.

Official cabor Muaythai Sulawesi Selatan Mayor Nurrahmi, mengaku terkesan dengan penyambutan panitia tuan rumah dalam hal ini Dinas LHK Pemerintah Aceh yang menjadi penjab kontingen.

Sejak tiba di Aceh hingga jelang pulang, tuan rumah memperlakukan kontingen dengan sangat baik. Aceh negeri yang indah, masyarakatnya ramah, dan tentunya aman dan damai.

“Terima kasih kepada Pemerintah Aceh atas jamuan dan pelayanannya, semoga kami bisa kembali ke Banda Aceh,” kata Nurrahmi.

Artikel SebelumnyaDPRA Bentuk Pansus Pengelolaan Bank Aceh, Ini Susunannya
Artikel SelanjutnyaMakanan Atlet Bermasalah, Ini Penjelasan PB PON
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here