Komparatif.ID, Banda Aceh— Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dr. H. Salim Segaf Al-Jufri Lc, M.A menyebut orang Aceh tidak mudah terpengaruh money politic karena punya idealisme.
“Masyarakat Aceh itu tidak gampang dibeli karena punya idealisme. Dari dulu orang Aceh tidak mudah merubah keyakinannya hanya dengan uang” ungkap Salim Segaf saat bertemu dengan kader PKS Aceh bersama puluhan awak media di Aan Adua Kopi, Lhong Raya, Banda Aceh, Minggu (14/1/2024).
Menurut Salim, masyarakat Aceh memiliki pandangan kritis terhadap pemimpin yang telah dipilih sebelumnya, terutama setelah melihat bagaimana hasil perjuangan pada Pilpres 2019 Capres yang menang di Aceh malah bergabung dengan koalisi lawan politiknya.
“Sudah menjadi pengalaman bagi rakyat Aceh bahwa pilihan yang mereka buat pada tahun 2019 tidak selalu menghasilkan pemimpin yang konsisten dengan janji dan komitmen awalnya,” lanjutnya.
Salim menilai hal yang sama tidak akan terulang lagi. Alasannya karena masyarakat Aceh telah menyaksikan bagaimana hasil perjuangan mereka diabaikan setelah pemilu, dengan pemimpin yang sebelumnya diperjuangkan malah bergabung dengan pihak lawan.
Baca juga: PKS Optimis AMIN Raup 95 Persen Suara di Aceh
Menurut Salim, orang Aceh memiliki sifat yang khas; mudah dipimpin, dan tulus dalam menyampaikan pendapat. Mereka dipandang sebagai masyarakat yang apa adanya, sehingga pemimpin dapat dengan mudah mengetahui permasalahan yang dihadapi.
Salim juga membandingkan masyarakat Aceh dengan sejumlah daerah di Indonesia yang mengandalkan money politic. Ia menegaskan di Aceh, keputusan politik tidak ditentukan oleh uang.
Sebaliknya, masyarakat Aceh dinilai cerdas dalam memilih pemimpin, bahkan dalam kegiatan sehari-hari seperti minum kopi, politik menjadi topik pembicaraan yang selalu dibahas.
Sementara itu, meski menghadapi kendala logistik pemilihan presiden mendatang, Salim menyampaikan optimisme pasangan AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) bisa meraih dukungan hingga 95 persen suara di Aceh.
Salim menambahkan masyarakat Aceh cerdas dan pintar dalam menyikapi pilihan politik. Mereka menginginkan pemimpin yang takut pada Allah, mencintai seluruh warga negara tanpa memandang perbedaan, baik agama, suku, maupun latar belakang lainnya.
Mantan Menteri Sosial itu juga mengingatkan kader dan pengurus PKS Aceh memperbaiki niat, tetap kompak, meningkatkan semangat, dan menjaga loyalitas demi kepentingan Aceh yang lebih baik. Ia merujuk pada keberhasilan pasangan Prabowo-Sandi yang diusung PKS pada Pemilu 2019, yang berhasil memperoleh dukungan hingga 90 persen di Aceh.