2 Pemuda Palestina Tewas Ditembak IDF di Tepi Barat

2 Pemuda Palestina Tewas Ditembak IDF di Tepi Barat , Tentara Israel saat sedang berpatroli di kawasan pendudukan di Jalur Gaza. Foto: AFP.
Tentara Israel saat sedang berpatroli di kawasan pendudukan di Jalur Gaza. Foto: AFP.

Komparatif.ID, Gaza— Kementerian Kesehatan Palestina (Palestinian Health Ministry) menyebut dua pemuda Palestina tewas ditembak tentara Israel (IDF) dalam dua insiden terpisah di Tepi Barat (West Bank).

Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (16/12/2023) waktu setempat, dan merenggut nyawa Aziz Abdulrahim Ekhlail berusia 20 tahun, dan Salem Nasser Hajar yang berusia 25 tahun.

Kantor Berita Wafa melaporkan Ekhlail ditembak di perut oleh pasukan Israel di kota Beit Ummar, sedangkan Hajar tewas ditembak di Deir al-Ghusun kota Tulkarem, saat ia menemani saudaranya yang ditangkap tentara Israel.

Kematian dua pemuda tersebut menambah panjang daftar korban sipil sejak Israel mulai menyerang Tepi Barat pada 7 Oktober lalu. Otoritas Palestina menyebut total korban meninggal mencapai 290 hanya di wilayah tersebut, menjadikannya tahun paling mematikan dalam 18 tahun terakhir.

Kementerian Kesehatan Palestina menyebut, setidaknya 18.800 warga Palestina yang didominasi perempuan dan anak-anak tewas akibat serangan membabi buta Israel sejak 7 Oktober ke Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Tidak hanya itu, Palestinian Prisoners Society merilis sejak 7 Oktober otoritas Israel melalui IDF menahan lebih dari 4.500 rakyat Palestina yang mendiami kawasan Tepi Barat.

Baca juga: Bank Aceh Salurkan Donasi Rp1 M melalui Kedubes Palestina

Inggris dan Jerman Mulai Bersuara

Setelah didesak ribuannya warganya, Inggris dan Jerman mulai bersuara. Kedua negara sepakat mendesak Israel menyetujui gencatan senjata.

Menteri Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Britania Raya David Cameron dalam pernyataan bersama Menteri Urusan Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock meminta gencatan senjata berkelanjutan di wilayah Jalur Gaza dan Tepi Barat.

“Tujuan kami tidak bisa sekadar mengakhiri pertempuran saat ini. Perdamaian harus bertahan selama berhari-hari, bertahun-tahun, dan bergenerasi-generasi. Karena itu kami mendukung gencatan senjata, tetapi hanya jika gencatan senjata tersebut berkelanjutan,” sebut pernyataan bersama Inggris dan Jerman.

Artikel SebelumnyaMuzakkir & Nanda Wakili Aceh Utara di Kursus Wasit Futsal Level 2
Artikel SelanjutnyaPO Kurnia Group Melayani Aceh di 3 Zaman

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here