Komparatif.ID, Harare– Pemerintah Zimbabwe akan sembelih 200 gajah yang berada di di area konservasi yang masuk wilayahnya. Kawasan konservasi tersebut tersebar di lima negara di selatan Afrika, yang mencakup Zimbabwe, Zambia, Botswana, Angola dan Namibia.
Rencana Pemerintah Zimbabwe akan sembelih 200 gajah, merupakan upaya untuk memberikan makanan untuk rakyat yang menderita kelaparan akibat kekeringan parah di beberapa distrik di negara miskin tersebut.
Meski rencana Pemerintah Zimbabwe mengejutkan bagi sejumlah kalangan, tapi tidak begitu mengherankan bagi warga tempatan. Negara yang warganya dominan dari etnis Shona dan etnis Ndebele, merupakan salah satu negara termiskin di dunia.
Baca: 4 Pohon Penyerap Karbon Terbesar
Pada Desember 2023, Global Finance Magazine merilis daftar negara termiskin di dunia dengan tagline Poorest Countries in the World 2023. Dalam laporan itu, tercantum Zimbabwe menempati posisi ke-17 sebagai negara termiskin di dunia dengan GDP-PPP per kapita sebesar 2.627 USD.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (21/9/2024) ide Pemerintah Zimbabwe akan sembelih 200 gajah, untuk memberi makan warganya, karena kekeringan dan semakin luasnya kemiskinan.
Otoritas Cagar Alam Zimbabwe menyebutkan, Selasa (17/9/2024) selama empat dekade terakhir, negara itu dilanda kekeringan terparah, yang menyebabkan gagal panen secara luas.
Kekeringan tersebut disebabkan oleh El Nino, yang bukan hanya menghantam Zimbabwe, tapi juga sejumlah negara lainnya di Benua Hitam, yang berdampak terhadap 68 juta orang, dan mengurangi pasokan pangan di Afrika.
Baca: Perlawanan Satwa Liar di Aceh Semakin Sporadis
Juru Bicara Taman dan Margasatwa Zimbabwe (Zimbabwe Parks and Wildlife Management Authority/Zimparks) Tinashe Farawo menyebutkan pihak pemerintah saat ini sedang membicarakan cara melakukan penyembelihan gajah. Kemudian pengelolaan daging gajah, yang selanjutnya akan didistribusikan kepada sejumlah kelompok di negara tersebut yang terdampak kekeringan.
Meski menjadi yang pertama kali sejak 1988, proses penyembelihan gajah akan dilakukan di distrik Hwange, Mbire, Tsholotsho dan Chiredzi. Langkah tersebut mengikuti keputusan yang diambil negara tetangga, Namibia, bulan lalu yang menyembelih 83 ekor gajah dan membagikan dagingnya kepada warga yang terdampak kekeringan.
Farawo menjelaskan, rencana Zimbabwe akan sembelih 200 gajah tidak akan membuat dampak buruk bagi satwa payung tersebut. Jumlah gajah di negara itu mencapai 84 ribu ekor. Jumlah tersebut mengisi dari jumlah total 200.000 ekor gajah yang hidup di area konservasi yang tersebar di lima negara di selatan Afrika. Wilayah tersebut merupakan rumah bagi populasi gajah terbesar di dunia.
“Rencana Zimbabwe akan sembelih 200 gajah, termasuk bagian dari upaya mengurangi kepadatan di taman nasional. Kapasitas taman nasional Zimbabwe untuk 55 ribu ekor gajah. Sedangkan jumlah gajah saat ini 84 ribu. Gajah yang akan disembelih hanya 200 ekor,” sebut Farawo.
Menurut laporan BBC.COM, kekeringan parah telah menyebabkan konflik satwa dan manusia semakin menakutkan di negara itu. Pada tahun 2023, 50 orang tewas diserang gajah secara membabi buta.
Tahun 2022, jumlah warga yang mati karena diserang gajah hampir 50 orang. Konflik antara manusia dan satwa payung tersebut tidak dapat lagi dimitigasi.
Seekor gajah mengkonsumsi hingga 200 liter (44 galon) air sehari dan sekitar 400kg (sekitar 62) daun dan kulit pohon, menyebabkan penderitaan besar bagi petani subsisten yang sudah miskin.