Komparatif.ID, Banda Aceh—Mengenakan kemeja lengan pendek, dan duduk di salah satu kursi berjejer di Warkop Solong Ule Kareng, Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah tertawa lepas di tengah hiruk-pikuk ratusan pria penikmat kopi pancong dan sanger. Ini pemandangan pertama sejak bertahun-tahun, seorang Gubernur Aceh menyeruput kopi di ruang publik.
Bustami tiba di Warkop Solong Ule Kareng, Sabtu (23/3/2024) malam, seusai pelaksanaan Salat Tarawih 20 rakaat yang umum dikerjakan oleh masyarakat Aceh. Suasana bagian belakang Solong Ulka telah ramai; lebih ramai dari biasanya.
Kabar tentang rencana Bustami Hamzah akan menyeruput kopi di Solong Ulka telah tersiar sejak sore. Satu jam sebelum ia dan rombongan tiba, lintas elemen telah berkumpul di sana. Mulai dari wartawan, politisi, birokrat, serta para penggiat sosial dan kepemudaan.
Solong Ule Kareng telah lama dikenal sebagai epicentrum penting dalam dunia politik di Aceh. Warkop yang telah berdiri cukup lama itu, merupakan ruang egaliter yang mempertemukan banyak orang; lintas partai; lintas kepentingan, dan lintas status sosial.
Baca: Bustami Hamzah, Loyal dan Setia Kawan
Bagi Bustami, Solong Ule Kareng merupakan bagian dari dirinya. Dulu, dia sering bersantai di sana, menyeruput kopi sembari menikmati diskusi-diskusi ringan, dengan topik beragam.
Ia sudah cukup lama tidak singgah ke warkop tersebut. Kesibukannya sebagai birokrat penting di Aceh, menyebabkan ia tak memiliki waktu yang cukup; meski sekadar melepas penat sembari menikmati secangkir kopi robusta Lamno.
Kunjungan Sabtu malam, benar-benar sekadar ngopi dan bincang-bincang. Tawa Bustami begitu lepas saat bercakap-cakap dengan siapa saja yang ada di situ. Dia yang duduk di dekat Prof. Dr. Humam Hamid Dr. Mawardi Ismail, Plh Sekda Aceh Azwardi Abdullah, tertawa lepas kala mendengar joke yang disampaikan oleh seorang wartawan.
Sekitar pukul 00.00 WIB, Bustami pamit. Dia menyalami orang-orang di sana. Dengan wajah cerah yang ditingkahi senyum merekah, Bustami melangkah keluar. Sebelum beranjak, dia sempat mengatakan bahwa APBA akan mulai dijalankan mulai Senin (25/3/2024). Hal pertama yang akan dilakukan yaitu melunasi gaji tenaga kontrak yang belum selesai.
“Insyaallah, minggu ini akan mulai kita jalankan APBA,” katanya sembari tersenyum.
Beberapa orang yang hadir, berharap kali ini kemesraan antara Pj Gubernur Aceh dan DPRA janganlah berakhir. Rakyat Aceh sedang morat-marit, dan satu-satunya harapan besar hanyalah APBA.
Bahkan ada yang meyakini bila kisruh antara legislatif dan eksekutif Aceh tidak mungkin terulang selama setahun ke depan. Karena kedua belah pihak sejak awal telah memiliki komitmen untuk bersama-sama membangun Aceh.