Komparatif.ID, Banda Aceh—Teuku Bachrum Manyak tutup usia pada Sabtu (23/3/2024) pada pukul 18.30 WIB. Teuku Bachrum Manyak mengembuskan nafas terakhir 22 menit jelang berbuka puasa Ramadan.
Purna sudah perjalanan hidup Teuku Bachrum Manyak di dunia ini. Politisi ulet tersebut menutup mata di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) jelang memasuki Ramadan ke 12 tahun 1445 Hijriah.
Jenazahnya dibawa pulang dan disemayamkan di kediaman pribadinya di Kompleks Lembah Hijau, Gampong Cot Mesjid, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh. Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah, dan sejumlah birokrat melayat ke rumah duka. Teuku Bachrum Manyak akan dikebumikan pada Minggu (24/3/2024) di halaman rumahnya di Lembah Hijau.
Baca: [Obituari] Fiona Zakaria, Ilmuan Aceh di Panggung Internasional
Siapa Teuku Bachrum Manyak? Ia merupakan pria kelahiran Aceh Besar pada 7 Maret 1954. Lulus SMA tahun 1977 dan kemudian bekerja sebagai wiraswastawan. Pada tahun 1988 hingga 1998, Bachrum menjabat sebagai Direktur CV Pinto Aceh.
Sejak muda ia sudah jatuh cinta kepada dunia politik. Berbekal semangat terjun ke dunia politik, Bachrum memilih Partai Demokrasi Indonesia (PDI) sebagai perahu politiknya. Pilihan yang unik, menantang dan tentu saja asyik. Karena PDI kala itu bukanlah partai favorit masyarakat Aceh.
Berkat ketekunannya dan loyalitas terhadap PDI, pada tahun 1982-1987 dia terpilih sebagai anggota DPRD Aceh Besar. Pada pemilu 1997, Bachrum terpilih mewakili PDI sebagai anggota DPRD Daerah Istimewa Aceh. Dia sempat duduk tiga tahun, mulai 1997-1999. Gelombang reformasi yang terjadi pada 1998 yang menjatuhkan kekuasaan Orde Baru, memaksa Pemerintah menggelar kembali pemilihan umum pada 1999.
Di tengah gelombang reformasi, Bachrum Manyak berhasil mendapatkan satu kursi di MPR RI. Dia duduk sebagai wakil rakyat Aceh di Senayan pada periode 1999-2004.
Setelah duduk di Senayan, politisi tersebut pulang kampung. Ia terpilih sebagai anggota DPRD Aceh untuk periode 2004-2009. Pada periode tersebut Bachrum juga menjabat Wakil Ketua DPRD Aceh. Akan tetapi pada tahun 2008 dia dipecat oleh Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri, karena menolak hasil Konferda PDIP Nanggroe Aceh Darussalam.
Pada Pemilu 2009, Bachrum Manyak maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan lolos ke Gedung Nusantara, dengan jumlah dukungan rakyat 172 ribu lebih.
Di tingkat partai, Teuku Bachrum Manyak pernah menjadi Ketua DPC PDIP Aceh Besar pada 1982 hingga 1984. Kemudian pada 1984 naik jabatan menjadi Sekretaris Daerah PDIP Daerah Istimewa Aceh. Jabatan itu dia sandang hingga 1988. Pada periode yang sama ia juga menjabat Wakil Sekretaris DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Daerah Istimewa Aceh. Kemudian pada 1998 hingga 2005 merupakan Ketua DPD PDIP Nanggroe Aceh Darussalam.
Di organisasi sosial, ia pernah menjabat Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Aceh periode 2002-2006.
Di Aceh, Bachrum termasuk salah satu pendiri PDIP, yang kemudian menakhodainya. Tatkala dipecat dari partai berideologi marhaenisme tersebut, Bachrum tidak lagi bergabung dengan partai apa pun. Baginya sekali PDIP tetap PDIP. Meski tidak lagi berada di dalam lingkaran, tapi jiwa raganya tetaplah marhaenisme yang religius.
Kini ia telah pergi, meninggalkan banyak kenangan, karya, serta sumbangsih untuk Aceh. Selamat jalan, Ampon!