Komparatif.ID, Singkil— Banjir kembali melanda Aceh Singkil, mengisolasi ribuan warga di delapan desa yang tersebar di tiga kecamatan. Ketinggian air dilaporkan mencapai 50 hingga 80 cm membuat arus lalu lintas Singkil-Kota Subulussalam lumpuh total.
Kendaraan roda dua maupun empat terpaksa menghentikan perjalanannya, tidak mampu menembus genangan air yang kian meninggi.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Fahmi Ridwan mengungkapkan hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Aceh Singkil dalam beberapa hari terakhir menjadi pemicu utama bencana ini.
“Jadi total delapan desa di tiga kecamatan di Aceh Singkil, yang mengalami banjir” ungkap Fadmi Ridwan dalam siaran resmi BPBA, Senin (12/8/2024).
Baca juga: BPBA Catat Penurunan Bencana, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
Luapan sungai di berbagai titik di daerah tersebut menyebabkan banjir besar yang merendam delapan desa di Kecamatan Gunung Meriah, Danau Paris, dan Simpang Kanan.
Dampak dari banjir ini tak hanya mengganggu aktivitas warga tetapi juga mengancam keselamatan mereka, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dengan ketinggian air paling parah.
Desa Cingkam di Kecamatan Gunung Meriah dan Desa Situban di Danau Paris termasuk dalam kawasan yang paling parah terdampak banjir. Di Kecamatan Simpang Kanan, enam desa lainnya, yaitu Silatong, Lae Riman, Ujung Limus, Tanjung Mas, Cibubukan, dan Serasah, turut mengalami hal yang sama.
Pemukiman warga, fasilitas umum, dan jalan penghubung antar desa tak luput dari terjangan air, membuat aktivitas sehari-hari terhenti total.
Sebanyak 419 kepala keluarga dengan total 1.836 jiwa harus menghadapi ketidakpastian nasib di tengah bencana ini. Banyak di antara mereka terpaksa bertahan di rumah masing-masing, meskipun air mulai merendam lantai dan mengancam barang-barang berharga .
Menanggapi situasi genting ini, BPBA segera menerjunkan tim penyelamat lengkap dengan perahu karet untuk mengevakuasi warga yang terjebak. Langkah cepat ini diharapkan dapat mengurangi potensi korban jiwa serta memberikan bantuan yang dibutuhkan bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal sementara waktu.